SUBITU Kreasi Busana Menangkan Penghargaan Paramakarya Mewakili Papua Barat

0
PT SUBITU Kreasi Busana (SKB) menerima penghargaan Paramakarya kategori Pemimpin Baru di Istana Wakil Presiden, yang diterima oleh Evalda Cherrys Yandeday, Kepala Kantor SKB Sorong dan Penina Wersin (Mama Peni), quality control SKB. (Foto : BP Indonesia/klikpapua.com)

JAKARTA,KLIKPAPUA.COM – PT SUBITU Kreasi Busana (SKB) hari ini menerima penghargaan Paramakarya kategori Pemimpin Baru dari Wakil Presiden Republik Indonesia mewakili Provinsi Papua Barat.

SKB merupakan salah satu unit usaha dari Suku Bintuni Bersatu (SUBITU) yang merupakan bagian dari program Tangguh LNG untuk mendukung pengembangan kewirausahaan masyarakat asli Papua.

Penghargaan yang diberikan di Istana Wakil Presiden ini diterima oleh Evalda Cherrys Yandeday, Kepala kantor SKB Sorong dan Penina Wersin (Mama Peni), quality control SKB.

Paramakarya, yang memiliki arti karya yang istimewa adalah penghargaan nasional produktivitas oleh pemerintah bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang telah menunjukkan kinerja baik selama setahun terakhir. Paramakarya dikembangkan oleh badan PBB, International Labour Organization (ILO) dan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah.

Keberhasilan PT SUBITU Kreasi Busana (SKB) mendapatkan penghargaan Paramakarya ini merupakan kelanjutan dari penghargaan Sidhakarya yang telah diberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia bulan Desember 2018 lalu dalam bidang produktivitas kerja bagi perusahaan lokal. SKB mendapatkan penghargaan Sidhakarya untuk kategori market leader.

Desy Unidjaja, VP communications & external affairs BP Indonesia mengatakan, “Kami bangga salah satu program binaan BP Indonesia yang dijalankan langsung oleh masyarakat asli dari tujuh suku di Teluk Bintuni mendapatkan rekognisi dari pemerintah pusat.  Ini merupakan wujud keberhasilan komitmen kami dalam mengembangkan masyarakat asli Papua Barat,” katanya.

SKB yang mewakili Provinsi Papua Barat berkompetisi dengan perusahaan UKM di 34 provinsi di Indonesia.  Sebanyak sembilan perusahaan Usaha Kecil Menengah (UKM) akan mendapatkan penghargaan Paramakarya ini dan salah satunya adalah SKB.

Tangguh LNG menfasilitasi pendirian kelompok usaha SUBITU pada Agustus 2015 silam, sebagai upaya pemberdayaan masyarakat asli di kawasan Teluk Bintuni seperti tercantum dalam komitmen Amdal proyek Tangguh Train 3. Program ini mendapat dukungan penuh dari SKK Migas dan Pemerintah Daerah Teluk Bintuni dan Provinsi Papua Barat.

SUBITU juga merupakan salah satu bentuk komitmen Tangguh LNG bersama SKK Migas untuk meningkatkan kapabilitas masyarakat asli agar dapat mandiri dan bersaing ditengah kompetisi bisnis yang kian meningkat.

Selain SKB yang bergerak di bidang konveksi pembuatan pakaian jadi, kelompok usaha SUBITU juga telah mencakup bidang jasa lainnya yakni SUBITU Karya Teknik (AC maintenance, scaffolding dan alat pemadam api ringan), SUBITU Inti Konsultan (jasa konsultsi bisnis), SUBITU Trans Maritim (jasa transportasi laut), SUBITU Layanan Prima (Penyewaan/jasa transportasi darat dan catering) serta SUBITU Mart (retail dan kuliner). Kelompok usaha SUBITU terus menunjukkan perkembangan yang baik dari waktu ke waktu baik dari sisi bisnis maupun pengembangan sumber daya manusianya.

Program pengembangan berkelanjutan Tangguh LNG secara langsung mendukung pembangunan di sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan dan pelatihan, serta dalam hal tata kelola pemerintahan. Hingga kini, Tangguh telah menanamkan lebih dari US$ 35 juta melalui program sosial.

BP, sebagai operator Tangguh LNG merupakan salah satu kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) yang dalam melaksanakan operasinya berada dalam pengawasan dan pengendalian SKK Migas, sebagai wakil pemerintah.(rls/bm)

 

 

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.