MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Rencana pembangunan Industri Petro Kimia masih dalam tahap negosiasi dengan masyarakat adat di Kampung Onar, Distrik Sumuri. Lahan yang dibutuhkan seluas 50 hektar. “Masalah lahan ini menjadi komitmen antara pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendistribusian dengan Pemda Teluk Bintuni, agar pemda mengalokasikan pembebasan 50 hektar dari APBD, langkah langkah awal. Jadi kita sudah siap untuk membebaskan, namun sedang dalam upaya negosiasi dengan masyarakat adat,” ungkap Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw, baru-baru ini.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan pembangunan Petro Kimia nantinya akan ada turunan-turunan lainnya, bahan baku yang digunakan Petro Kimia nantinya Gas dari LNG Tangguh dengan tiga sumur yang disediakan Genting Oil. “Genting Oil nantinya akan membangun jaringan pipa yang akan masuk kedalam kawasan industri, sedangkan untuk LNG Tangguh nantinya lewat laut menggunakan tangker untuk disuplai, ” tuturnya.
Ditambahkan Bupati, diharapkan tahun 2021 mendatang tahapan pembangunannya sudah berjalan, dan ditargetkan Agustus nanti masalah lahan sudah selesai.(aa/bm)