KLIKPAPUA.COM,BINTUNI – Sampai akhir Juni, Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) baru milik PLN, yang berada di Kampung Tolak, Km 4, Distrik Bintuni, di Kabupaten Teluk Bintuni belum bisa beroperasi.
Hal ini disebabkan karena diduga ada kerusakan pada lima unit mesin baru yang didatangkan oleh PLN melalui kerja sama dengan pihak ke tiga dari luar daerah.
Saat dikonfirmasi, Jumat (28/6) Manajer ULP PLN Rayon Bintuni, Iskandar Idris membenarkan bahwa ada gangguan pada mesin yang baru didatangkan. Sehingga terjadi penundaan pengoperasian PLTD baru, yang direncanakan pertengahan Juni akhirnya mundur.
“Memang prediksi kami begitu, namun ada satu lain hal yakni, mesin -mesin tersebut kemasukan air saat mobilisasi dari Makassar menuju Bintuni,” kata Iskandar di Bintuni.
Dikatakannya, sesuai hasil laporan dari koordinator PT Persada yang merupakan pihak ke tiga sebagai perusahaan pemiliki mesin tersebut bahwa, dari lima baru tiga unit mesin yang di tes, namun ditemukan air di dalam block mesin (terlihat dari hole pengisian oli berbusa setelah mesin running beberapa menit).
“Mesin nomor 1, 2 dan 5 setelah di running di dapati air dari radiator masuk ke oli calter. Indikasinya level oli bertambah dan air radiator berkurang. Saat ini kami tap oli yang keluar bercampur air dan saat ini mekanik mulai melakukan pembongkaran unit. Mesin nomor 3 — 4 diputuskan tidak running test karena dikhawatirkan kondisinya sama dengan mesin 1 , 2 dan 5,” ujarnya.
Terkait hal ini, tim akan melakukan pengiriman material spare part. Untuk lamanya pekerjaan lima unit mesin sampai di operasikan pihak PLN belum bisa memastikan.
“Nanti selalu kami update dan saat ini tim lagi fokus melakukan pembongkaran sambil menunggu pengiriman spare part. Sehingga berdasarkan koordinasi dari tim di lapangan bahwa lima unit mesin dikerjakan semua agar kedepan mesin- mesin tersebut lebih baik pada saat dioperasikan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan PLN berjanji bahwa PLTD baru beroperasi pertengahan bulan Juni 2019, dan dipastikan tidak ada lagi pemadaman bergilir.
Namun sesuai pantauan hingga Jumat (28/6) malam, kondisi pelayanan listrik di kabupaten penghasil gas belum normal. Pemadaman bergilir tak beraturan pun dirasakan oleh masyarakat. Sejumlah masyarakat mengeluhkan kondisi ini, karena disaat listrik gangguan, BBM pun langka di pasaran. (at)
Editor : BUSTAM