Angkatan 5 P2TIM Teluk Bintuni, dari 100 Peserta Lulus 99 Dengan Predikat Memuaskan

0
Siswa angkatan (Betch) 5 Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni.
BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Siswa angkatan (Betch) 5, Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni lulus memuaskan dengan tingkat pelanggaran terendah dibandingkan angkatan sebelumnya.
Demikian disampaikan oleh Project Manager P2TIM Yulius Farani saat memberikan sambutan pada acara pengusaha dan pelepasan profesi siswa Batch V P2TIM Teluk Bintuni, di Gedung Serba Guna (GSG) Kota Bintuni, Senin (24/2/2020).
Dikatakannya siswa angkatan 5 dari total 100 orang yang dinyatakan lulus sebanyak 99 dengan predikat memuaskan. “Angkatan kali ini spesial, karena berdasarkan data, mereka (Batch V) memiliki pelanggaran paling rendah dibandingkan angkatan sebelumnya, artinya para siswa angkatan ini betul – betul mempunyai komitmen mau maju,” kata Yulius.
Yulius juga menyampaikan pesan bagi para siswa yang lulus, dan nantinya jika sudah masuk dalam dunia kerja, diharapkan dapat menjaga nama baik daerah. Serta bekerja dengan baik, rajin, dan komitmen.
Sementara Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop mengatakan  pengoptimalisasian tenaga kerja lokal di industri migas ini juga sejalan dengan UU Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan. Dimana dijabarkan tentang pengembangan kapasitas dan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional serta kemajuan industri hulu migas.
“Dalam beberapa kesempatan kita semua juga telah mendengar arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya penyerapan tenaga kerja lokal di industri hulu migas,” katanya.
Oleh sebab itu, wabup menyampaikan apresiasi yang setinggi—tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar—besarnya kepada Petrotekno yang telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk menyelenggarakan Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas. Dari angakatan pertama, telah meluluskan sekitar 500 orang anak muda Papua yang dilatih untuk menjadi tenaga kerja siap pakai di bidang industri dan migas.
Menurut Matret hingga kini, masih saja ada stereotype yang berkembang di masyarakat, khususnya di Teluk Bintuni bahwa “kami belum sepenuhnya menjadi tuan atas tanah kami sendiri”.
Namun, ada harapan baru bagi orang tua para pemuda lulusan SMA dan SMK di Teluk Bintuni ketika P2TlM mulai beroperasi hingga sekarang dan mendidik pemuda asli Papua sebagai tenaga kerja siap pakai di bidang migas yang memenuhi standar sertifikasi nasional dan internasional sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja asing yang bekerja di kilang Tangguh LNG maupun proyek migas lainnya.
Dengan adanya program pelatihan di sektor industri migas ini kata Wabup, maka Kabupaten Teluk Bintuni menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan. Dimana menurut data BPS, tingkat kemiskinan masyarakat Kab. Teluk Bintuni mampu turun 0,73% dari angka 3 1 ,30% pada tahun 2018 menjadi 30,57% pada tahun 2019.
“Hanya satu pesan saya, Teluk Bintuni menanti pengabdian dan ketrampilan kalian di tanah kita sendiri. Melalui kompetensi kalian, bangkitkan industri migas di Teluk Bintuni dan buatlah bapa mama kalian tidak lagi hanya berjualan pinang tapi turut menikmati hasil dari tanah dan laut kita yang kaya. Jadilah tuan atas tanah kita sendiri, anak-anakku di tangan kalian lah Teluk Bintuni akan menjadi kabupaten yang maju, produktif dan berdaya saing,” pungkasnya.
Tampak hadir pada kegiatan tersebut, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, serta sejumlah pejabat pemprov. Usai acara, rombongan Gubernur bersama Wakil Bupati Teluk Bintuni Matret Kokop menyempatkan meninjau perkembangan pembangunan Asrama P2TIM Teluk Bintuni yang ada di tepat di depan kampus P2TIM, SP 5. (at/bm)
Editor: BUSTAM

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.