Banjir di Ibukota Tambrauw, 7 Rumah dan 3 Barak Kos Tergenang Air, Rosa Yewen: Anak Bayi Hampir Tenggelam

0

TAMBRAUW,KLIKPAPUA.com–Hujan deras yang turun sejak Jumat (9/8/2024) sore hingga malam hari, menyebabkan Kali Asyakauw meluap dan banjir terjadi di Distrik Fef, ibukota Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya.

Akibatnya, ada sekitar 7 rumah milik warga dan 3 barak kos berisi 13 kamar tergenanng air sekitar 3-5 meter. Tak hanya itu, berbagai fasilitas di dalam rumah juga ikut terkena banjir. Bahkan, hampir menyebabkan korban jiwa.

Salah satu warga Fef, ibukota Kabupaten Tambrauw, Rosa Yewen mengatakan, banjir yang terjadi ini tidak terlepas dari pengerekukan atau pengambilan pasir dari kali (sungai) Airaiwam yang berada tak jauh dari pemukiman warga di Distrik Fef, Kabupaten Tambrauw.

“Material yang diambil dari kali Airaiwam ini untuk bangun fasilitas kantor-kantor yang ada disamping Kantor Bupati. Pengambilan material di kali inilah yang membuat banjir di Fef, ibu kota Kabupaten Tambrauw,” katanya dalam keterangan suara yang diterima klikpapua.com, Sabtu (10/8/2024).

Rosa menyanyangkan, sebab pasca banjir yang melanda perumahan warga di ibu kota Kabupaten Tambrauw ini belum ada satupun perwakilan pemerintah yang datang dan melihatnya secara langsung. Justru yang datang membantu adalah aparat keamanan dari TNI-POLRI.

“Padahal banjir yang terjadi ini, lantaran malas tahunya pemerintah daerah, karena membiarkan orang mengambil material untuk timbunan untuk pembangunan kantor di ibu kota Kabupaten Tambrauw,” ucapnya.

“Banjir ini membuat rumah warga hancur. Perkakas dapur semua hancur. Bahkan, anak bayi hampir tenggelam,” lanjutnya.

Rosa meminta Pemda Tambrauw, untuk mendata dan menganti semua kerugian warga akibat banjir yang melanda ibu kota Kabupaten Tambrauw.

“Kepada Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk serius melihat hal ini, sehingga semua hal yang mau dilakukan diibu kota Tambrauw, harus lihat untung ruginya,”pintanya.

Rosa berharap, pemerintah daerah harus serius menangani peristiwa banjir yang melanda ibu kota Kabupaten Tambrauw. Salah satunya menata kembali Kali Asyakauw dan Kali Irawiam.

“Pemda Tambrauw harus serius menata kembali kali-kali yang ada dan melarang tidak boleh mengambil material di kali. Lalu melakukan normalisasi, sehingga kedepan warga tidak terkena banjir lagi di ibu kota Tambrauw,” harapnya.

Sementara itu, Theodorus Bame, salah satu warga ibukota Kabupaten Tambrauw menyebut, pemerintah daerah seperti acuh tak acuh terhadap banjir yang kini melanda warga masyarakat di Kabupaten Tambrauw.

“Fef sebagai ibukota Kabupaten Tambrauw yang baru aktif berjalan selama 3 tahun ini saja kami lihat pembangunan tidak tertata dengan baik. Oleh karena itu, tata ruang perlu dilakukan oleh pemda, sehingga ada pelarangan terhadap warga, terkait daerah mana yang boleh dibangun dan daerah mana yang tidak boleh ada perumahan warga,” katanya.

Theodorus menyampaikan, selama ini pembangunan pemerintah daerah di Kabupaten Tambrauw ini mengambil material secara sembarangan, tanpa mempedulikan dampak yang terjadi, seperti banjir yang dialami oleh warga masyarakat di ibu kota Kabupaten Tambrauw.

“Kami minta Pj Bupati, Kepala Dinas terkait dan Kepala Distrik Fef bisa bicarakan dengan baik dan diatur secara baik, terutama lokasi pengambilan material harus diperhatikan, sehingga ada larangan, sehingga banjir seperti ini tidak terjadi lagi kedepan,” ujarnya.

“Kali-kali yang berada di ibu kota Kabupaten Tambrauw ini harus ditata dan dilakukan normalisasi secara baik, sehingga kedepan tidak terjadi lagi banjir seperti yang dialami saat ini,” tambahnya.

Dia menyatakan, banjir yang terjadi ini mengakibatkan kerugian yang dialami oleh warga masyarakat cukup besar, misalnya motor, genset, kulkas, leptop, mesin babat dan lain sebagainya yang terkena banjir.

“Kerugian cukup banyak. Kami minta Pemda Tambrauw bisa segera datang mendata kerugian yang dialami oleh warga dan tolong untuk diganti rugi,” pinta Theodorus. (RY)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.