Pimpin Upacara Hardiknas, Bupati Pegaf Sampaikan Masalah Pendidikan

0
Bupati Pegunungan Arfak,Yosias Saroy memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Pegaf.(Foto : Ist)

KLIKPAPUA,PEGAF – Bupati Pegunungan Arfak,Yosias Saroy memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019 yang dipusatkan di lapangan Irai, Distrik Anggi, Kamis (2/5/2019).

Bupati Pegaf  Yosias Saroy dalam amanatnya mengatakan, pendidikan di daerah itu masih tertinggal jauh dibandingkan daerah lainnya di Papua Barat.

Menurut Yosias, pemerintah telah melakukan upaya-upaya peningkatan mutu pendidikan sejak Kabupaten Pegaf berdiri tahun 2013 lalu,  namun masalah-masalah pendidikan belum bisa teratasi hingga saat ini.

“Sejak daerah ini berdiri saya selaku kepala daerah bersama jajaran pemerintah lainnya sangat menaruh perhatian khusus di bidang pendidikan,” kata Yosias

Masalah pendidikan di kabupaten tersebut seperti kurangnya tenaga guru yang mengajar di SD dan SMP. Pemerintah telah merekrut ratusan tenaga guru baik yang bersifat tenaga tetap,  tenaga honorer maupun tenaga kontrak. Namun sampai saat ini,  banyak sekolah yang ada di daerah tersebut masih kekurangan guru.

“Guru yang dapat membuat kita semua bisa seperti ini,  keterlibatan tenaga pendidik dapat membantu pemda dalam peningkatan kualitas pendidikan, tanpa pendidikan kita tidak mengenal huruf dan angka bahkan ilmu pengetahuan adalah bekal untuk meraih kesuksesan,” tuturnya.

Selain masalah kurangnya tenaga pengajar,  Kabupaten Pegaf juga masih memiliki banyak masalah pendidikan.  Masalah yang dihadapi tidak tersedianya fasilitas penunjang seperti gedung sekolah,  laboratorium,  serta fasilitas penunjang lainnya yang dapat menunjang proses belajar mengajar di sekolah.

Pemerintah Pegaf telah mengalokasikan dana yang besar untuk pembangunan 9 kantor OPD dan 1 kantor bupati tahun 2019.  Sehingga menurut Yosias,  pada tahun ini alokasi anggaran untuk bidang pendidikan di kurangi demi pembangunan kompleks perkantoran yang rencananya selesai pada akhir tahun 2019.

Setelah pembangunan kantor dinas pendidikan bersama 8 kantor OPD dan kantor bupati, kata Yosias, Pemerintah Pegaf  akan mengalokasikan anggaran APBD sebesar 20 persen untuk peningkatan kualitas pendidikan di negeri atas awan Papua tersebut.

“Kami menyadari masih banyak yang harus dibenahi,  sesuai dengan visi-misi bupati/wakil,  target kami kedepan tetap memprioritaskan pendidikan dan kesehatan di dalam program kerja pemerintah,  serta hal lainnya yang menjadi  satu kesatuan didalam mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat di pegaf,” imbuhnya.

Bupati Yosias menambahkan, kualitas pendidikan juga menjadi salah satu faktor yang dapat  menyebabkan daerah tersebut masih menjadi Kabupaten dengan tingkat kemiskinan paling tinggi di Provinsi Papua Barat.  Dengan peningkatan kualitas pendidikan,  menurutnya,  dapat menurunkan angka kemiskinan masyarakat Pegaf.

Pada upacara yang juga dihadiri, Wakil Ketua II DPR-D Kabupaten Pegaf, juga memperingati hari buruh internasional yang jatuh pada 1 mei,  dan juga memperingati 56 tahun  kembalinya tanah Papua ke pangkuan NKRI.

Sementara itu ditempat yang sama,  Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga (PPO)  Kabupaten Pegaf,  Dominggus Saiba mengatakan,  sejak berdirinya kabupaten tersebut, pihaknya telah melakukan perekrutan tenaga pengajar,  namun hingga saat ini,  sebanyak 56 sekolah dasar dan 14 smp masih kekurangan ratusan  guru.

Ia juga mengakui,  di kabupaten tersebut masih ada beberapa sekolah yang tidak mempunyai gedung ruang belajar,  sehingga menggunakan rumah warga dan juga gereja untuk melangsungkan proses belajar mengajar. “Kouta CPNS formasi tahun 2018,  belum bisa menjawab kebutuhan guru di sini,”katanya.

Menurut Dominggus Saiba,  pada tahun 2019,  dinas PPO hanya mendapatkan sedikit alokasi anggaran dari APBD. “Dengan dana APBD yang besar untuk pendidikan,  maka dapat diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan di Pegaf,”  katanya.

Ia pun mengharapkan,  pada tahun 2020,  bidang pendidikan mendapatkan alokasi anggaran sebesar 20 persen sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. “Pada momentum hari pendidikan ini,  kami berharap bupati/wakil pada tahun depan dapat mengalokasikan anggaran sebesar 20 persen untuk pendidikan,” harapnya.(rsl)

 

 



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.