RANSIKI,KLIKPAPUA.com—Penginputan data dan cetak kartu keterangan vaksin COVID-19 bagi masyarakat di Kabupaten Manokwari Selatan mengalami kendala akibat listrik padam di Pendopo Kantor Bupati.
Kabid SDK Dinkes Kabupaten Manokwari Selatan Derek A. Rumbarar saat mendampingi tenaga medis melakukan vaksin COVID-19 di pendopo kantor bupati, Jumat (17/9/2021) mengatakan, listrik padam di lokasi vaksinasi membuat tenaga medis di bagian penginputan data alami kendala.
“Listrik di Pendopo sejak kemarin padam, makanya kami kira mungkin giliran untuk pemadaman di wilayah di sini. Tetapi setelah melihat kok lain menyala dan ternyata hanya di pendopo yang mati, makanya kami sampaikan ke PLN dan mereka bilang ada tunggakan pembayaran belum dibayar oleh pemda waktu 17 Agustus,” ujarnya.
Dengan keadaan tersebut, Kabid SDK Dinkes mengatakan, pihaknya sementara menggunakan genset milik gudang farmasi Dinkes Mansel, agar pelayanan vaksin tetap berjalan dan tidak terhambat. “Kemarin memang sama sekali bagian penginputan data tidak bisa lakukan penginputan, sehingga ada 19 peserta vaksin tidak dapat di input datanya, sehingga hari ini baru mereka ambil sertifikat. Kalau untuk data hari ini sudah ada 54 peserta vaksin, mereka datang lumayan banyak dan data semua belum terinput,” tambahnya.
Dia berharap hal ini dapat menjadi perhatikan, karena sangat berpengaruh dalam penginputan data peserta vaksin, karena kegiatan vaksinasi merupakan program pemerintah untuk membentuk kekebalan tubuh dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Rian, Petugas PLN Ransiki saat dihubungi via telepon membenarkan listrik padam di Pendopo. “Kemarin pada pelaksanaan 17 Agustus kita melakukan penyambungan multiguna dengan perbaikan instalasi, cuma pihak pemda belum melakukan pelunasan pembayaran multigunanya waktu peringatan 17 Agustus lalu, makanya kita normalkan dari sambungan langsung, tetapi kita belum masukkan programnya,” katanya. “Bukan diputuskan, cuma kita belum setting saja kemarin kita baru normalkan dari sambungan langsungnya sambil menunggu pembayaran selesai baru kita masukkan programnya,” tambahnya.
Rian mengaku setelah dilakukan pembayaran baru akan dinormalkan kembali. “Karena sudah satu bulan, tetapi belum ada tanda-tanda pembayaran dari sejak peringatan 17 Agustus lalu,” jelasnya. Untuk sambungan multiguna beban tagihan akan dibayarkan sekitar Rp 2 juta. “Kalau tunggakan sudah selesai dibayarkan baru kita masukkan programnya,” tutupnya. (eap)