MANSEL,KLIKPAPUA.COM– Koperasi Ibier Shut Cokran Manokwari Selatan berpotensi meningkatkan unit usahanya sampai pada kegiatan produksi coklat batangan serta coklat bubuk. Peningkatan unit usaha ini merupakan dukungan dari Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat.
Ditemui disela-sela kunjungan Gubernur Papua Barat ke Distrik Oransbari, Manokwari Selatan Senin lalu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Donny H. Heatubun menyampaikan, pihaknya sudah melakukan pendampingan awal kepada 5 orang karyawan koperasi tersebut untuk mengikuti pelatihan produksi coklat batangan dan coklat bubuk pada Februari lalu. Pendampingan tersebut akan dilanjutkan dengan pengadaan satu set alat produksi.
Sampai pada tahap tersebut, Donny mengaku akan terus memberikan pendampingan kepada pihak koperasi. “Target kita bulan depan sudah bisa memulai produksi, mudah-mudahan masalah pandemic ini bisa cepat berlalu supaya tidak mengganggu pengiriman alat produksi yang sudah kita pesan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Donny juga menjelaskan, Bank Indonesia memiliki banyak kelompok binaan, namun Koperasi Ibier Suth Cokran Manowakri Selatan merupakan satu-satunya kelompok yang akan memproduksi coklat. “Ibier Suth adalah satu-satunya yang kita damping untuk usaha produksi coklat di wilayah Papua Barat dan Papua, kebetulan potensi yang dimiliki Ibier Suth adalah biji kakao, sehingga kami mendorong mereka untuk usaha tersebut,” katanya.
Dukungan dari Bank Indonesia kepada Koperasi Ibier Suth ini, diapresiasi oleh Bupati Markus Waran dan juga Gubernur Domingus Mandacan, bahkan untuk merk dagangnya nanti diberi nama Choco Mansel oleh Bupati Manokwari Selatan. Hasil produksi perdana saat melakukan pelatihan sempat diserahkan oleh kepala Bank Indonesi Provinsi Papua Barat kepada gubernur dan juga kepada Bupati Mansel di lokasi pencanangan gerakan kampung untuk penguatan pangan lokal se Provinsi Papua Barat di Kampung Muari, Distrik Oransbari. (eap/bm)