MANSEL,KLIKPAPUA.com- Bupati Manokwari Selatan (Mansel) Bernard Mandacan mengajak seluruh pelaku ekonomi kreatif di daerahnya untuk memanfaatkan aplikasi Rungkraf Papua Barat sebagai wadah mengembangkan potensi lokal berbasis digital.
Ajakan itu disampaikan Bupati saat membuka kegiatan sosialisasi penggunaan aplikasi data pelaku ekonomi kreatif (Rungkraf) yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat di Aula Penginapan Srikandi, Ransiki, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi dengan pemukulan tifa oleh Bupati Bernard Mandacan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat, Eduard Toansiba, yang hadir mewakili Gubernur Papua Barat.
Dalam sambutannya, Bupati Bernard menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat yang telah memilih Manokwari Selatan sebagai tuan rumah kegiatan sosialisasi tersebut.
“Ini menjadi bagian penting dari upaya membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pada potensi lokal,” ujar Bernard.
Menurutnya, sektor ekonomi kreatif di Manokwari Selatan memiliki potensi besar di berbagai bidang seperti kuliner, kriya, seni budaya, hingga digital kreatif. Bila dikembangkan secara optimal, sektor ini dapat menjadi penggerak ekonomi daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Melalui aplikasi Rungkraf, para pelaku ekonomi kreatif memiliki wadah untuk mempertemukan ide, talenta, teknologi, dan peluang usaha. Ini langkah maju untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai kekuatan baru daerah,” tambahnya.
Bernard juga mendorong para peserta agar aktif mengikuti sosialisasi dan memanfaatkan setiap materi yang disampaikan.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat memperluas wawasan dan mendorong lahirnya pelaku kreatif baru di Mansel.
“Saya mengajak semua peserta menjadi agen perubahan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Manokwari Selatan,” pesan Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat, Eduard Toansiba, mengatakan transformasi digital membuka peluang besar bagi pelaku ekonomi kreatif untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui berbagai platform digital.
Namun, menurutnya, tantangan masih ada terutama terkait kesenjangan akses teknologi dan rendahnya literasi digital di sebagian wilayah Indonesia, termasuk Papua Barat.
“Melalui aplikasi Rungkraf, pemerintah berupaya memfasilitasi para pelaku usaha kreatif agar mulai memasuki era digital. Kami berharap aplikasi ini dapat menjadi media untuk memajang, mempromosikan, dan menjual hasil karya kreatif masyarakat Papua Barat,” jelas Toansiba.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh sejumlah pelaku ekonomi kreatif dari berbagai bidang di Kabupaten Manokwari Selatan. (aco)