Total Positif Covid-19 di Papua Barat 224 Kasus, Ada Penambahan 2 dari Kota Sorong

0
Data gambaran situasi Covid-19 di Papua Barat.
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM – Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Barat menyampaikan perkembangan terkini per 21 Juni 2020. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr.Arnoldus Tiniap memaparkan, terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 2 kasus, berasal dari Kota Sorong.
Jumlah kumulatif kasus positif di wilayah Papua Barat hingga hari ini sebanyak 224 kasus (12,2%). Dari jumlah tersebut, 128 orang dinyatakan telah sembuh (57,1%).
Sesuai rincian per kabupaten/kota, pasien positif dari Kota Sorong sebanyak 84 orang, sembuh 35 orang. Bintuni positif 50 orang, sembuh 46 orang. Kabupaten Sorong positif 50 orang, sembuh 21 orang. Raja Ampat positif 19 orang, sembuh 13 orang. Manokwari positif 11 orang, sembuh 7 orang. Fakfak positif 5 orang, sembuh 2 orang. Wondama positif 3, sembuh 3. Manokwari Selatan positif 1 orang, sembuh 1 orang.
Sedangkan yang meninggal dunia 18 orang. PDP14 orang, asal Kota Sorong 8 orang, Manokwari 1 orang, Bintuni 4 orang dan 1 dari Raja Ampat. ODP 1 orang dari Kota Sorong. Positif (konfirmasi) 3 orang dari Kota Sorong. Persentase kematian dari kasus terkonfirmasi (3 dan 224) adalah 1,3%.
Sedangkan, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) hari ini ada penambahan 2 orang, dari Raja Ampat dan Kota Sorong. Total 1206 orang, yang masih dalam pemantauan 255  orang, selesai pemantauan 951 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hari ini tidak ada penambahan. Total sebanyak 99 orang. Masih dalam pengawasan 20 orang, selesai pengawasan 79 orang. Untuk Orang Tanpa Gejalah (OTG) hari ini ada penambahan 153 orang, dari Kota Sorong 124 orang, Kabupaten Sorong 21 orang dan Raja Ampat 8 orang. Total OTG 1315 orang, masih dalam pemantauan 1215 orang, selesai pemantauan 1315 orang.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Barat mengimbau kepada semua warga untuk mulai beradaptasi dengan kebiasaan hidup baru. “Kebiasaan baru berarti melaksanakan upaya-upaya pencegahan (protokol kesehatan) seperti pakai masker, rajin mencuci tangan dan jaga jarak saat interaksi dengan orang lain. Sampai kapan kebiasaan baru ini dilakukan? Sampai ada vaksin atau obat yang efektif untuk mengatasi penyakit ini!!!,” demikian keterangan dr.Arnold. (aa/bm)
Editor: BUSTAM

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.