MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari menggelar rapat bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID), hal ini menyikapi tingginya angka inflasi yang dirilis oleh BPS pada awal tahun.
Dimana, inflasi Manokwari pada Desember 2022 mencapai 1,85 persen, dan inflasi year on year (yoy) mencapai 6,6 persen. Angka tersebut membuat Manokwari menempati peringkat 34 di Indonesia dan peringkat 2 di wilayah Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua).
Pertemuan Pemkab Manokwari dan TPID itu dihadiri Wakil Bupati Manokwari, Asisten II Setda Manokwari, Kabag Perekda, Kabag Hukum, Bank Indonesia, BPS, Pertamina, KSOP, Kadis Perindagkop, Dinas Pertanian dan perikanan dan PLN UP3 Manokwari pada, Senin (16/1/2023) di Sasana Karya kantor Bupati Manokwari.
Kabag Perekda Setda Manokwari Rishard Alfons mengatakan, Rapat perdana TPID di awal tahun 2023, menindaklanjuti pertemuan Bupati Manokwari bersama Pj. Gubernur Papua Barat pada akhir pekan lalu.
Dalam rapat tersebut, disampaikan inflasi Manokwari harus menjadi perhatian serius Pemkab Manokwari dalam menyikapi tingginya sejumlah harga komoditas yang menyebabkan naiknya angka inflasi.
“Sektor tranportasi masih menjadi komoditas penyumbang inflasi di Manokwari, dimana harga tiket melambung tinggi pada momen hari raya. Selain itu komoditas ikan laut, stok terbatas yang berakibat melambungnya harga,” kata Rishard.
Wakil Bupati Manokwari Edi Budoyo saat membuka rapat mengatakan kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi beberapa waktu belakangan ini harus segera dicarikan solusinya agar kebutuhan masyarakat tetap stabil.
“Kenaikan harga barang telah berdampak terhadap banyak hal. Karena itu, harus kita carikan solusinya,” ungkapnya.
Kesempatan itu, Wabup Edi mengapresiasi TPID yang cepat tanggap terhadap kenaiakan inflasi di daerah ini, serta berharap TPID bersama Pemkab Manokwari mendapatkan solusi menangani tingginya angka inflasi.
Perwakilan Bank Indonesia dalam pemaparannya merekomendasikan beberapa strategi mitigasi dalam menekan laju inflasi di daerah ini.
Diantaranay, Melakukan finalisasi dan pengesahan Roadmap TPID Papua Barat, Mengaktifkan pabrik es dan menginisiasi pembangunan cold storage sebagai bagian dari cold chain untuk menjaga masa simpan ikan dan menstabilkan harga ikan ketika diperlukan.
Meningkatkan infrastruktur darat untuk mendorong konektivitas antar wilayah di Papua Barat, Meningkatkan digitalisasi pembayaran guna kelancaran pembayaran, mengurangi pungli dan Pelayanan publik yang lebih murah.
Mengoptimalkan penyaluran bantuan kepada masyarakat penerima bantuan secara tepat sasaran tepat guna dan tepat waktu, Mendorong Kerjasama Antar Daerah terutama untuk komoditas pangan penyumbang inflasi.
Serta, mengoptimalkan strategi pasar murah fokus terhadap moditas penyumbang inflasi dengan jadwal pelaksanaan yang terukur agar tepat sasaran dalam mendorong pengenda inflasi di Papua Barat. (dra)