Sepakbola Manokwari Harus Digairahkan, Perseman Harus Kembali Bangkit

0
Foto bersama para mantan pemain Perseman yang tergabung dalam Komunitas Peduli Sepakbola Manokwari. (Foto: Albert Yomo)
“Dari Pemilihan Pengurus Komunitas Peduli Sepakbola Manokwari”
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Sejumlah legenda Perseman Manokwari, seperti Yunias Muray, Peit Hein Suabey, Welem Mara dan Piton Wabia bahkan hadir pula mantan pemain Timnas Aples G Tecuari, berharap semua mantan pemain Perseman harus bersatu untuk mengembalikan kejayaan Perseman. Hal itu terungkap saat musyawarah pemilihan pengurus Komunitas Peduli Sepakbola Manokwari di Pantai Petrus Kafiar Manokwari, Minggu (11/10/2020).
“Kami waktu itu tidak pikir uang, keinginan kami waktu itu yang dipimpin Leo Kapisa (Alm) adalah harus  bisa pegang Tugu Monas dan menginjakan kaki di Stadion Gelora Senayan Jakarta,” kata Yunias Muray, libero sekaligus Kapten Tim Perseman Manokwari di Tahun 1980-an itu,  ketika memberikan sambutan sesaat sebelum pemilihan pengurus Komunitas Peduli Sepakbola Manokwari.
Namun Yunias yang juga termasuk dalam tim pelatih sepakbola wanita PON Papua Barat 2021 bersama Aples G Tecuari dan Isak Aibesa ini mengakui, semangat dan daya juang yang dimiliki saat itu berbeda dengan saat ini. Orientasinya bukan lagi pada semangat kedaerahan dan jati diri anak-anak Papua, tapi lebih kepada kepentingan politik dan bisnis. Sehingga menyebabkan rusaknya sendi-sendi Persepakbolaan di Kota Injil Manokwari.
“Tahun 80-an, satu-satunya tim yang mewakili Kabupaten ke tingkat nasional itu hanya Perseman, tim lainnya itu mewakili Provinsi. Persipura saja di bawah Perseman. Tapi sekarang lain,” tandas Yunias Muray.
Yunias sangat kuatir jika keadaan seperti ini tidak segera pulih, maka korbannya adalah anak-anak generasi muda Manokwari. “ Anak-anak yang latihan di SSB nanti mereka mau ke mana? Pemain-pemain bertalenta bola yang luar biasa ini mau salurkan prestasinya di mana? Mari kamu yang muda-muda ini melalui komunitas ini angkat kembali kejayaan Perseman,” tandas Ayah dari John Muray, mantan pelari nasional Indonesia ini.
Senada dengan itu, Piet Hein Suabey juga berharap komunitas ini bisa membantu kembalikan gairah sepakbola di Tanah Peradaban orang Papua ini. Piet sangat menyayangkan kepemimpinan dalam managemen Perseman yang tidak membaik dari waktu ke waktu. Ia berharap segera dievaluasi, sehingga Sepakbola Manokwari bisa segera kembali ke jalurnya.
Ketua terpilih, Louis Rumaikewi berjanji akan merangkul semua pihak untuk mendiskusikan langkah-langkah yang tepat dan cepat untuk menggairahkan kembali Sepakbola di Kota Manokwari. Meski Louis sadar itu tidak mudah, sehingga dirinya sangat berharap dukungan para senior. Sebagai komunitas yang baru, ia dan teman-temannya sementara akan focus pada kegiatan yang menjalin keakraban antar pelaku sepakbola.” Nanti sambil jalan, kita komunikasikan dengan abang-abang yang lain terkait Perseman,” ujarnya.
Meski demikian, Louis selalu mengingatkan, bahwa Komunitas ini tidak bicara politik, tapi komunitas ini adalah wadah berkomunikasi pelaku-pelaku sepakbola di  Manokwari untuk mencari keringat, manjaga kebugaran dan wadah silatuhrahmi. Tapi Komunitas ini juga, kata Louis, akan tetap mempromosikan nama daerah dan Perseman. Promosinya akan dilakukan dalam bentuk apa saja, namun pada intinya adalah menggelorakan semangat bermain sepakbola di Kota Manokwari. “Kalau kami jalan salah, kaka-kaka bisa tegur kami. Kami akan sangat menghargai itu, karena itu untuk kebaikan kita bersama dan untuk kebaikan komunitas ini,” tandasnya.
Louis juga memaparkan program kerjanya di dua bulan terakhir sebelum mengakhiri tahun 2020 ini, di antaranya, mengurus akta notaris komunitas,  merampungkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, bersilatuhrahmi dengan para sahabat di Ransiki dan Wondama dan Natal bersama di Bulan Desember.” Mohon doa dan dukungannya, semoga rencana ini bisa berjalan dengan baik, sebagai awal atau pemanasan menuju program kerja Tahun 2021,” jelas mantan Pemain Perseman era tahun 2000-an ini.
Sekadar diketahui, dari hasil pemilihan pengurus Komunitas Peduli Sepakbola Manokwari yang dihadiri 26 mantan pemain Perseman dan praktisi sepakbola, terpilih Louis Rumaikewi sebagai ketua, Alberth Yomo sebagai sekretaris dan Ferry Hurulean sebagai bendahara serta lima koordinator bidang. Pengurus terpilih ini langsung dilantik oleh tiga senior Perseman ditandai dengan penyerahan draft dokumen AD/ART Komunitas. Di dalam kepengurusan ini juga ada dewan Pelindung, penasehat dan Pembina, yang akan diisi oleh para senior Perseman dan para sesepuh Pemerhati Sepakbola di Kota Manokwari. (ab)

Editor: BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.