MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Saat beban puncak penggunaan listrik di Kabupaten Manokwari mencapai 29 MW atau 29.000 KW. Kondisi ini terbantu setelah beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Andai, yang berkekuatan 20 MW.
Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Manokwari, Sulisyo, saat ditemui, Jumat (16/10/2020), mengatakan sistem listrik di Kabupaten Manokwari terus menerus dibenahi untuk suatu capaian pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Sehingga saat ini PLN merasa terbantu setelah beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Andai, berkekuatan 20 MW. “Sebelumnya kita memang disuplay daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU) pabrik semen, namun suplay dari PLTU pabrik semen dihentikan sementara sejak beroperasinya PLTMG 20 MW Andai, ” ungkap Sulisyo.
Selain suplay daya dari PLTMG Andai, kelistrikan Manokwari juga mendapat suplay dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sanggeng dan Prafi. “Tahun ini lewat program nasional akan ada tambahan daya lagi sebesar 20 MW di Kabupaten Manokwari dari program nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden,” katanya.
Sementara General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Papua, Reisal Ramhati Hasoloan mengatakan bahea PLN telah berkomitmen untuk percepatan pembangunan di bidang penyediaan listrik sesuai dengan program nasional 35.000 MW yang telah dicanangkan oleh Presiden.
Program tersebut telah direalisasi di Kabupaten Manokwari melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan menyuplai 20 MW awal semula dibangun dan akan ada penambahan lagi sebesar 20 MW.
Lanjut Reisal, untuk PLTMG kapasitas 20 MW awal sudah beroperasi, namun tahun ini juga akan ada penambahan lagi 20 MW, dan akan ditindak lanjut dengan pembangunan gardu induk dan transmisi sampai ke Distrik Prafi.
Ditambahkan Reisal, untuk Kabupaten Sorong sendiri sudah ada pembangunan PLTMG 50 MW. Kemudian akan ditindaklanjuti dengan penambahan lagi 4×7 MW PLTU pemindahan dari Timika ke Sorong. “Selain Kabupaten Manokwari dan Sorong ada juga tambahan daya untuk Kabupaten Teluk Bintuni sebesar 10 MW, Fakfak 10 MW, Kaimana 10 MW dan termasuk di Raja Ampat, namun bebannya agak kecil, sehingga kapasitasnya masih direfisi dari rencana sebelumnya 10 MW,” pungkasnya.(aa)