MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw meminta Tim Satgas Covid-19 Papua Barat segera menyiapkan konsep terkait inovasi bencana yang terjadi terus- menerus di beberapa daerah, terutama lokasi bencana di Kabupaten Sorong dan Wondama.
Hal ini dikatakan dalam Pra Raker bersama pimpinan OPD di lingkup Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Walikota, para Bupati beserta Sekda dan Kepala Bappeda se-Papua Barat di gedung Auditorium PKK Arfai pada Kamis, (13/10/2022).
Rapat kerja tahun 2022 yang membahas tentang isu pembangunan strategis tahun 2023-2026 serta belanja masalah mengenai pendidikan serta RTRW ini menyinggung stabilitas kondisi dan keadaan di setiap daerah.
Dari 4 sektor lintas strategis yang dibahas yaitu, pertama Papua Barat sebagai Provinsi pembangunan berkelanjutan, kedua pembangunan berkelanjutan berbasis sumber daya lokal, ketiga afirmasi dan pemberdayaan OAP, dan yang keempat pengentasan kemiskinan.
Pada poin pertama terkait pembangunan berkelanjutan, Gubernur Waterpauw menyinggung soal RWTW yang harus diperbaharui sehingga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat untuk segera membuat inovasi untuk mencegah bencana yang terus terjadi dan berulang kali di lokasi yang sama.
Hal ini ditanggapi kepala BPBD Provinsi Papua Derek Ampnir “Kita telah kembangkan konsep yang namanya Smart keren atau Papua Barat keren.
Tagline Smart Keren adalah komunikasi dan edukasi rawan bencana. Terdapat nomor layanan ketika terjadi bencana dapat melapor melalui Smart Keren. “Ini sebagai konsep besar kami yang saat ini kami susun untuk inovasi kedepan untuk mengantisipasi kejadian yang terjadi secara tiba-tiba”, kata derek.
“Bencana itu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Orang melihat dan berpikir bencana itu hal yang biasa atau sesuatu yang Lumrah padahal itu adalah ancaman yang tidak disadari oleh masyarakat sehingga solusi dari permasalahan yang ada, kita ciptakan Smart Keren yang terukur dan berkaitan dengan sumber daya disekitar”.
Sejauh ini Smart keren belum diterapkan sehingga akan dilakukan sosialisasi sebagai inovasi bencana.
Lanjut Ampnir kenapa Papua Barat keren? Menurutnya yang penting saat ini adalah komunikasi dan edukasi kepada masyarakat karena yang menolong diri masyarakat itu adalah masyarakat sendiri.
“Kita aparatur tidak bisa menolong saat terjadi bencana tiba-tiba, kita hanya menyiapkan instrumen untuk tolong diri mereka. Ingat bahwa dalam penanggulangan bencana dalam masyarakat, yang bisa menolong masyarakat adalah masyarakat itu sendiri dan disekitar situ barulah masyarakat pada umumnya dan para pihak datang menolong,” tutur Ampnir.
“Jadi kita perkuat Smart Keren sebagai sarana komunikasi, agar mereka tahu apa yang harus mereka lakukan saat bencana. Kalau cuaca ekstrem apa yang harus dilakukan dalam rumah tangga”.
“Kenapa harus rumah tangga? Karena basis point adalah rumah tangga. Namun, sejauh ini belum diterapkan dikarenakan kesadaran masyarakat yang masih rendah. Teori smart adalah manajemen modern yang spesifik atau pendekatan kita secara modern karena bisa diukur, jelas Ampnir
Menurutnya, pembangunan kedepan masih terancam bencana, bahkan kebijakan yang dibuat juga menimbulkan bencana. Jadi Seluruh daerah di papua Barat memiliki potensi bencana yang besar dan semua ada keterkaitan dengan Papua Barat keren.
“Jadi kita fokus ke wilayah karena bencana di perkotaan beda dengan bencana di daerah tipikalnya berbeda. Sehingga penanganan pun berbeda,” pungkasnya. (red)