Pemkab Pegaf Deklarasi Bebas Malaria 2023, Siap Sambut Tim Eliminasi Kemenkes RI

0

MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Arfak (Pegaf) telah mendeklarasikan diri sebagai daerah bebas malaria tahun 2023 pada, Selasa (7/11/2023) disalah satu hotel di Manokwari.

Deklarasi itu, dihadiri Pejabat Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Kesehatan, Bupati Pegaf Yosias Saroi, Wakil Bupati Marinus Mandacan, Kepala Dinkes Pegaf dan jajaran Kepala Puskesmas Pegaf.

Momentum Hari Malaria Sedunia 2023 yang diperingati setiap 24 April ini menjadi ajang yang tepat bagi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dalam mendorong eliminasi malaria di tingkat kabupaten.

Pegunungan Arfak, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat yang menurut data selama tiga tahun terakhir tidak ada penularan malaria lokal.

Menurut data SISMAL Kabupaten Pegunungan Arfak tahun 2020 terdapat 19 kasus dengan API 0,63 per 1000 penduduk.

Sementara tahun 2021 terdapat 9 kasus dengan API 0,37 per 1000 penduduk, dan tahun 2022 terdapat 20 kasus dengan API 0,61 per 1000 penduduk, dan hingga bulan Oktober 2023 tercatat 79 kasus malaria.

Berdasarkan data tersebut, Kabupaten Pegunungan Arfak telah diusulkan untuk dilakukan penilaian eliminasi malaria oleh tim kementrian Kesehatan yang direncakana akan dilaksanakan pada tanggal 20-25 November 2023.

Sehingga dalam rangka persiapan penilaian eliminasi tersebut, perlu adanya persiapan dan koordinasi dari tingkat puskesmas, kabupaten dan lintas sektor dalam momen peringagan Hari Malaria Sedunia tingkat Provinsi tahun 2023.

Kepala seksi P2M Dinkes Papua Barat, Edi Sunandar mewakili Plt. Kepala Dinkes Papua Barat mengatakan, daerah dikatakan bebas malaria bukan berarti tidak ada kasus akan tetapi tidak boleh ada penularan penderita malaria selama tiga tahun berturut-turut.

Berdasarkan hasil kajian peneliti dan ahli Provinsi Papua Barat dan Kemenkes RI Kabupaten Pegaf dikatakan layak untuk dilakukan penilaian daerah bebas malaria.

Dinkes Papua Barat bersama Dinkes Pegaf dalam mempusatkan eliminasi malaria antara lain mendorong kelengkapan dan ketepatan laporan kasus melalui pelatihan-pelatihan.

“Kabupaten Pegunungan Arfak siap untuk dilakukan penilianan,” kata Edi

Namun, beberapa komponen penilaian yang perlu dibenahi diantaranya mengupayakan pemenuhan Tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di setiap puskesmas sebagai syarat utama penilaian.

Mengingat, ATLM di Pegaf baru terdapat 3 orang yang berstatus honorer di setiap Puskesmas Kabupaten Pegaf.

“Diharapkan Pemerintah daerah dapat menambah kekurangan tenaga ATLM ini untuk semua Puskesmas, karena hal ini merupakan syarat kelengkapan penunjang pelayanan kesehatan,” harapnya.

Bupati Pegaf, Yosias Saroi dalam sambutannya mengatakan, Pemkab Pegaf siap menyambut Tim Penilia Eliminasi Malaria Kemenkes RI di Pegaf pada 24-25 November mendatang.

“Dengan dicanangkannya Kabupaten Pegaf sebagai daerah yang bebas malaria, dengan demikian Pemerintah kabupaten Pegaf siap menerima dan menyambut tim penilai di Kabupaten Pegaf,” tuturnya.

Menanggapi rekomendasi Dinkes Papua Barat tentang tenaga ATML, Bupati Pegaf telah mengusulkan dalam penerimaan melalui seleksi P3K dalam waktu dekat ini.

“Kami sudah ajukan ke Kementerian kesehatan sesuai kebutuhan di Puskesmas melalui penerimaan P3K yang akan dilakukan pada tanggal 14 November ini, mulai dari tenaga dokter hingga tenaga-tenaga lain,” kata Bupati Yosias. (dra)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.