MANOKWARI, KLIKPAPUA.com – Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kualitas dakwah perempuan, Mubalighah Salimah Indonesia (MSI) Papua Barat menggelar workshop intensif pada Minggu (9/9/2024).
Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini diikuti oleh 51 peserta, baik secara luring di Gedung DPLH Manokwari maupun daring dari Manokwari Selatan dan Fakfak.
Workshop yang ditujukan kepada anggota MSI serta pengurus wilayah dan daerah Salimah di Papua Barat, diisi dengan pemberian materi dan praktek.
Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Salimah Papua Barat, Siti Lailiyatul Chotimah. Pemberi materi pertama adalah ketua MSI Pusat, Ustadzah Sinta Santi Usmandin.
Ustadzah Sinta memulai materinya dengan memotivasi para peserta bahwa muslimah yang memiliki ilmu akan berdaya guna di masyarakat, dan jika ingin ilmunya menjadii tabungan di akhirat, maka harus dimanfaatkan untuk kebaikan di dunia.
“Seorang mubaligah bukan semata hanya bicara, tetapi juga seseorang yang memang mengejewantahkan ilmunya. Tidak ada ilmu yang dituntut, tanpa pengorbanan. Jika dakwah ini ingin diterima masyarakat, maka dalamilah ilmu. Perempuan yang cerdas bila sadar ilmunya sedikit, maka ia akan berkutat dengan ilmu untuk menambah dan mengembangkan ilmunya,” tutur Sinta.
Ia juga berpesan agar mengikutsertakan Allah dalam setiap amal yang dikerjakan. Setiap amal hendaklah dikerjakan secara ihsan, yaitu ikhlas dan mencari ridho Allah, kerja keras, kerja cerdas, serta kerja tuntas walaupun dilakukan sampai terseok-seok.
“Kinerja kita sebagai mubaligah bukan hanya untuk diri sendiri dan keluarga, tetapi sebagai mubaligah yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutupnya.
Pemateri kedua tentang Tantangan Dakwah disampaikan oleh DPSW Salimah Papua Barat, Ustadzah Noor Aeni.
Ia memyampaikan bahwa tantangan akan datang selain dari eksternal, juga akan datang dari internal diri sendiri.
Ustadzah Noor menutupnya dengan mengutip perkataan seorang ulama. “jadilah kalian orang yang paling kokoh sikapnya, paling lapang dadanya, paling dalam pemikirannya, paling luas cara pandangnya, paling rajin amal-amalnya, paling solid penataan organisasinya, serta paling banyak manfaatnya,” tutupnya. (rls)