MANOKWARI,KLIKPAPUA.com— Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Manokwari datangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPR-PB) Rabu (7/9//2022) pagi,untuk melakukan aksi demontrasi menolak kenaikan harga Bahan bakar minyak (BBM).
Koordinator lapangan Suryanto Manuama dalam orasinya mengatakan, keputusan pemerintah menaikan harga BBM sangat menyengsarakan rakyat, terlebih saat ini masyarakat sedang berusaha bangkit dari keterpurukan paska Covid-19.
“Aksi kami hari ini hanya satu tuntutan yakni turunkan kembali harga BBM, agar tidak menyengsarakan rakyat, kita sedang berusaha untuk bangkit karena serangan Covid-19 justru dihadapkan dengan kenaikan BBM,” kata dia.
10 poin tuntutan tertulis juga disampaikan mahasiswa diantaranya dampak dari kenaikan BBM akan memicu kenaikan pada harga barang, dan menurunkan daya beli masyarakat.
Menurutnya, iming-iming Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan pemerintah bukan merupakan solusi. “Dengan kenaikan BBM akan memicu semuanya seperti kenaikan harga barang dan kenaikan harga angkutan umum yang justru membuat rakyat lebih sengsara,” katanya.
Usai menyampaikan aspirasinya, mahasiswa menandatangani pernyataan dan tuntutan yang selanjutnya diserahkan kepada DPR-PB sebagai wakil rakyat di daerah.
Kehadiran mahasiswa itu, diterima oleh empat orang anggota DPR yakni Mugiono dari Partai PKS, Albertina Mansim dari Hanura, Muda Dowansiba Nasdem, dan Mathius Menteng dari PDIP.
Mugiono yang mewakili DPR-PB menerima tuntutan tertutulis yang disampaikan mahasiswa untuk kemudian ditindak lanjuti kepada pimpinan dan diteruskan ke pusat. “Mewakili lembaga DPR, menyampaikan terima kasih karena penyampaian dari mahasiswa yang mewakili masyarakat, untuk menolak kenaikan harga BBM. kami bukan lembaga yang menentukan, tapi kami akan sampaikan suara rakyat,” jelas Mugiono kepada mahasiswa.(red)