Masyarakat Diajak Jujur Terhadap Riwayat Penyakitnya Sebelum Vaksin

0
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Warga masyarakat Provinsi Papua Barat diajak untuk melakukan vaksinasi untuk membentuk Herd Immunity (kekebalan kelompok) guna menekan angka penyebaran Covid-19.
Namun saat melakukan vaksinasi masyarakat diminta jujur terhadap riwayat penyakitnya sebelum mengikuti vaksin, agar dokter bisa memastikan bisa tidaknya mengikut vaksin. Seperti yang terjadi saat vaksinasi di Terminal Sanggeng, dimana ada salah satu warga Manokwari, bernama Nazwa, berusia 17 tahun pingsan usai melakukan vaksin.
Hendra, Kakak Kandung Nazwa saat ditemui wartawan  di lokasi vaksinasi, Selasa (27/7/2021) menyampaikan dimana adeknya pingsan bukan karena vaksinasi yang mereka ikuti, melainkan adeknya memang memiliki penyakit  bawaan. “Nazwa kalau capek sedikit pasti langsung  pingsan dan ini bukan baru kali ini tapi sering sekali  terjadi,  tadi sebelum  melakukan vaksin sudah saya tanya, tapi Nazwa menyampaikan bahwa dia kuat bisa akhirnya kita memutuskan untuk melakukan vaksinasi,” ungkap Hendra. “Jadi di sini saya mau pertegas saja bahwa adek saya pingsan bukan karena vaksinasi melainkan karena punya riwayat penyakit, itu saja, ” tegas Hendra.
Hendra, Kakak Kandung Nazwa
Sementara Noviska Rumabar, salah satu Petugas Tenaga Kesehatan mengajak warga masyarakat yang akan melakukan vaksinasi harus jujur jika punya riwayat penyakit.  Sebelum melakukan penyuntikan vaksin, lebih dulu dokter melakukan skrening, sehingga  untuk melihat apakah dia bisa atau tidak menerima vaksinasi.
Kata Noviska, jika di rumah dia kerja lalu pingsan itu hal biasa, namun ini terjadi saat melakukan vaksin, sehingga akan timbul persepsi yang berbeda dikalangan warga masyarakat yang mau datang ikut vaksinasi. “Jadi intinya untuk semua warga masyarakat yang mau ikut vaksinasi harus jujur kepada dokter untuk riwayat penyakit yang diderita,  agar bisa dipertimbangkan bisa tidaknya terima vaksin tersebut,” ujarnya. (aa)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.