MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—KONI Provinsi Papua Barat menyerahkan peralatan olahraga untuk 20 Cabang Olahraga yang masuk PON XX di Papua.
Ketua Komisi Sarana dan Prasarana Koni Papua Barat, Andrew Valentino Tirony mengatakan, realisasi peralatan sudah 85 persen atau 20 cabor dari 26 cabor yang merupakan peserta PON XX di Papua. “Untuk sisa 6 cabor akan kita realisasikan setelah Lebaran. Kita akan belanjakan bersama menager dan official cabor masing masing,” ujar Andrew saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa ( 11/5/2021 ).
Menurutnya 20 cabor yang telah menerima peralatan olahraga itu, diberikan secara bertahap, tahap pertama diberikan pada tanggal 21 Januari 2021 lalu, untuk cabor yang telah menerima alat olah raga tersebut yakni Cabor Atletik, Bulutangkis, Catur, Dayung, Judo, Karate, Sepakbola, Softball, Tenis lapangan dan Tinju.
“Sedangkan untuk tahap kedua yang diserahkan pada bulan Februari, yakni Cabor Selam, Pencak Silat, Sepatu Roda, Kempo, Menembak, Biliar, Muaythai, Bola voli indoor putra, indoor putri, Voli pasir putri dan Cabor layar,” ujarnya.
Peralatan olahraga yang dibelanjakan tersebut langsung didistribusikan ke tempat TC (Training Center) masing masing Cabor untuk digunakan dalam latihan, dan untuk peralatan yang dibelanjakan sesuai dengan permintaan dari para official, menager dan pelatih. Semua peralatan itu baru digunakan sesuai dengan spek dan akan dipakai dalam pertandingan nanti.
Ditambahkannya, yang mana peralatan tersebut tidak semuanya dibelanjakan di Jakarta karena ada beberapa cabor yang peralatan olahraganya harus diimpor dari luar negeri. “Seperti cabor dayung, peralatannya kita pesan di Portugal, perahu layar dari singapura, untuk terjun payung di pesan di Amerika dan bahkan menunggu 6 bulan untuk tiba di Jakarta,” tandasnya.
Alat olahraga yang dipakai dikemudian hari itu akane jadi aset KONI Provinsi Papua Barat, sehingga kedepannya lagi bisa dipergunakan, agar tidak ada pemborosan anggaran, seperti perahu, alat selam, senjata dan beberapa peralatan cabor lain yang bisa digunakan secara terus menerus akan dijadikan asset KONI.
“Saat membeli peralatan olahraga masing-masing cabang olahraga menager dengan pelatih langsung ikut ke toko penyedia dan memilih sesuai dengan spesifikasi peralatan yang akan digunakan. Di tempat penyedia (toko) kita sepakati disitu baru kita serah terima barang. Kita hanya fasilitasi biaya, dan untuk semua peralatan olahraga mereka yang pilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing cabor,” pungkasnya.(aa)