Kawasan Blank Spot TV Analog Akan Dijangkau Siaran TV Digital

0
Kepala Kepala Dinas Kominfo Papua Barat, Frans P.Istia. (Foto: Bustam/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Pemerintah pusat diharapkan terus memberikan penguatan kepada daerah-daerah yang masing memiliki blank spot (titik kosong) jaringan.
“Ini agar layanan tv digital ini bisa tembus hingga ke pelosok-pelosok, karena diketahui wilayah Papua dan Papua Barat, wilayah blank spot masih cukup tinggi,” ujar Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Persandian dan Statistik Provinsi Papua Barat, Frans H Istia, Rabu (8/6/2022).
Frans H Istia menyatakan mendukung penuh program ASO yang pada tahap satu meliputi sejumlah wilayah Papua Barat, yakni Kabupaten Sorong, Kota Sorong, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pengunungan Arfak.
Program itu dinilai sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Papua Barat yang ingin meningkatkan jangkauan siaran TV dan Radio di kawasan yang masih tidak terjangkau siaran, seperti Kabupaten Pegunungan Arfak.
“Di Papua Barat sendiri, sebagian besar masyarakat lebih banyak menggunakan TV prabayar, seperti menggunakan layanan indihome karena tidak ada jaringan,” tukasnya.
Frans H Istia berharap program ini juga diikuti oleh pembangunan infrastruktur jaringan siaran TV di kawasan blank spot dan juga dilakukan sosialisasi terkait pemberian bantuan set top box (STB) untuk keluarga tidak mampu.
Dia juga meminta supaya Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) juga membangun jaringan penyiaran di berbagai kabupaten dan kota di Papua Barat karena hingga saat ini banyak kawasan yang hanya bisa menerima siaran TVRI.
“Di Papua Barat ini baru hadir TVRI dan di kota-kota utama, seperti Kabupaten Manokwari, Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan Kabupaten Fakfak itu barangkali bisa menikmati siaran TV, tapi setelah keluar dari wilayah situ tidak bisa lagi,” katanya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat hingga kini masih terdapat 226 daerah yang belum terjangkau siaran televisi (TV) analog. Penghentian siaran tv analog atau analog switch off (ASO) tahap satu telah dilakukan per 30 April 2022 lalu.
 Direktur Pengelolaan Media Direktorat Pengelolaan Media, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Nursodik Gunarjo, mengatakan, daerah yang belum terjangkau siaran TV (blank spot) TV tersebut akan diisi oleh siaran TV digital karena memiliki jangakauan lebih luas dan teknologi lebih canggih dari siaran TV analog.
“Salah satu dari semangat untuk membuat siaran TV digital ini adalah bagaimana kedepan dapat mengisi blank spot atau daerah yang selama ini tidak terisi siaran TV analog,” ujarnya dalam webinar Siaran TV Digital dari Indonesia Timur secara virtual baru-baru ini.
Menurut Nursodik, penyebab utama terjadinya blank spot karena teknologi siaran TV analog tidak bisa menjangkau kawasan dengan kondisi geografis beragam seperti kawasan Indonesia bagian Timur, terutama Papua, sehingga jangkuan siarannya terbatas.
Olah karena itu pemerintah, melalui Lembaga penyiaran pemerintah (LPP) TVRI dipastikan segera membangun infrastruktur jaringan siaran TV digital di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T), termasuk kawasan blank spot, setelah program ASO dilaksanakan.
“Sudah diagendakan dalam dua tahun kedepan TVRI akan membangun jaringan supaya 226 kawasan blank spot itu bisa segera bisa terlayani siaran TV digital,” imbuhnya. (bm)
#ASO
#analogswitchoff
#TVDigital
#siarandigitalindonesia
#ASO2022

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.