MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Kasus malaria di Kampung Maniwak, Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat mengalami lonjakan signifikan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat mencatat, dari total 2.054 kasus malaria di Teluk Wondama sepanjang 2024, sebanyak 540 kasus berasal dari Kampung Maniwak.
Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatat 51 kasus.
Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, dr. Alwan Rimosan, mengatakan pihaknya telah mengirim tim untuk melakukan penyemprotan rumah dan pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian tempat perindukan nyamuk malaria.
“Kami telah menurunkan tim bersama Dinas Kesehatan Teluk Wondama dan Puskesmas Wasior untuk menyelidiki tingginya kasus malari,” ujar Alwan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/3/2025)
Faktor lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Anopheles serta tingginya mobilitas penduduk diduga menjadi penyebab utama peningkatan kasus.
Tim yang turun ke lapangan menemukan bahwa banyak tempat di Teluk Wondama menjadi lokasi perindukan nyamuk Anopheles, seperti kolam ikan terbengkalai, rawa, selokan yang tidak terawat, hingga genangan air bekas pijakan manusia dan hewan.
Vegetasi seperti lumut, semak-semak, dan rumput liar juga turut mendukung perkembangbiakan nyamuk.
Untuk menekan penyebaran malaria, berbagai langkah strategis dilakukan diantaranya:
Penyemprotan insektisida ke sekitar 700 rumah dengan melibatkan 24 kader penyemprot, dan Larvasiding menggunakan metode briket setelah pembersihan lingkungan.
Distribusi kelambubagi masyarakat yang belum memilikinya, Pemberdayaan masyarakat untuk melakukan modifikasi lingkungan dengan mengeringkan, menimbun, dan membersihkan area yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Upaya ini diharapkan dapat menekan angka malaria dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah endemis. (rls/dra)