Imigrasi Manokwari Deportasi 7 WNA, Diantaranya Terlibat Tambang Emas Ilegal

0
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Manokwari, Iman Teguh Adianto, dalam konferensi pers capaian kinerja 2024. (Foto: Elyas/klikpapua)

MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Manokwari melaporkan sepanjang tahun 2024, pihaknya telah mendeportasi tujuh warga negara asing (WNA) atas berbagai pelanggaran keimigrasian.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Manokwari, Iman Teguh Adianto, dalam konferensi pers capaian kinerja 2024 pada, Selasa (7/1/2024) di kantornya.

Iman menjelaskan, tujuh WNA tersebut berasal dari dua negara, yaitu Belanda dan China, dengan pelanggaran yang terbagi ke dalam tiga klaster.

Dua WNA asal Belanda dideportasi karena melakukan kegiatan jurnalistik tanpa izin khusus pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Manokwari.

“Kedua WNA ini melakukan peliputan, wawancara, dan dokumentasi, bahkan masuk ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah Pasir Putih, Manokwari. Padahal, kegiatan jurnalistik oleh WNA memerlukan izin khusus, yang tidak mereka miliki,” ujar Iman.

Selain itu, lima WNA asal China dideportasi atas dugaan keterlibatan dalam aktivitas tambang ilegal.

Iman menyebut, dua WNA China diamankan di wilayah Prafi, Kabupaten Manokwari, pada Maret 2024. Mereka ditemukan memiliki peralatan tambang dan telah menjalankan aktivitas tanpa izin resmi.

“Sementara tiga WNA lainnya ditemukan di wilayah Teluk Wondama. Dengan kerja sama pihak kepolisian setempat, ketiga WNA ini diamankan di sebuah kos-kosan dekat lokasi penambangan saat mempersiapkan pembukaan tempat tambang baru,” ungkapnya.

Imigrasi Manokwari terus memperketat pengawasan orang asing di lima wilayah kerjanya, yakni Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, dan Pegunungan Arfak.

“Kami akan terus mengawasi keberadaan dan aktivitas orang asing, terutama untuk mencegah pelanggaran yang dapat merugikan daerah,” tegas Iman. (dra)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.