MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Puskesmas Sanggeng di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, terpaksa melakukan pelayanan secara manual setelah sejumlah fasilitas penting hilang akibat aksi pencurian yang terjadi pada pekan lalu.
Kepala Puskesmas Sanggeng, Yunike Inyomusi, mengungkapkan kejadian tersebut mengakibatkan hilangnya perangkat penunjang layanan kesehatan.
Diantaranya termasuk tiga unit komputer, satu printer, tiga kipas angin dinding, 150 kursi jenis citos, 25 kursi plastik, satu unit infokus, satu speaker, dua dispenser lengkap dengan meja, serta lima kursi pasien.
“Kehilangan ini sangat mempengaruhi sistem pelayanan, terutama untuk proses rujukan dan penerbitan surat keterangan sehat karena data pasien tersimpan di komputer yang ikut dicuri,” ujar Yunike, Senin (23/6/2025).
Meski mengalami kendala, pihak Puskesmas tetap membuka layanan bagi masyarakat. Pendataan atas barang yang hilang telah dilakukan, dan laporan resmi telah disampaikan kepada pemerintah daerah.
“Kami tetap beroperasi dan memberikan pelayanan, namun secara manual. Kami berharap ada perhatian untuk penggantian fasilitas agar sistem kembali berjalan normal,” katanya.
Yunike juga mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga fasilitas pelayanan kesehatan. Menurutnya, Puskesmas adalah milik bersama yang harus dijaga oleh semua pihak.
“Ini bukan milik pribadi, tetapi milik masyarakat. Jadi mari bersama menjaga dan memelihara apa yang telah dibangun oleh pemerintah,” imbaunya.
Ia menyebut kejadian pencurian ini bukan yang pertama kalinya menimpa Puskesmas Sanggeng.
Karena itu, ia berharap ada solusi jangka panjang, seperti peningkatan sistem keamanan, agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen Rantetampang, menegaskan bahwa seluruh fasilitas yang hilang telah didata dan proses perbaikan sistem akan dilakukan secara bertahap.
“Pelayanan harus tetap berjalan. Untuk sementara, proses rujukan dilakukan secara manual sambil menunggu pemulihan sistem. Ini penting agar masyarakat tetap mendapatkan layanan kesehatan,” ujar Marthen.
Ia menjelaskan bahwa gangguan sistem terjadi karena sebagian besar pelayanan saat ini telah berbasis digital. Hilangnya perangkat keras berdampak langsung pada proses pencatatan dan pengelolaan data pasien.
“Pak Bupati telah menyatakan komitmen untuk mendukung pemulihan sistem layanan Puskesmas Sanggeng. Namun tentu butuh waktu dan proses,” katanya.
Untuk saat ini, Puskesmas masih menyesuaikan sistem pelayanan agar masyarakat tetap bisa dilayani meski secara manual, sambil menunggu perbaikan menyeluruh terhadap infrastruktur yang rusak akibat pencurian tersebut. (mel)