MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Papua Barat melaunhing aplikasi SIAPAH (Sistem Informasi Administrasi Pengelolaan Hibah) untuk meminimalisir terjadi pendobolan proposal hibah.
Aplikasi “SIAPAH” baru saja dilounching di tiga kabupaten yakni Kabupaten Manokwari, Kabupaten Pegunungan Arfak dan Kabupaten Manokwari Selatan.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Papua Barat, Eduard Toansiba kepada klikpapua.com, Kamis (26/5/2022).
Menurut Eduard, dengan adanya aplikasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat yang ada di 13 Kabupaten/Kota, karena menggunakan aplikasi online. Selama ini Biro Kesra mengalami kendala, karena masih menggunakan sistem manual.
“Harapan saya dengan adanya aplikasi SIAPAH bisa digunakan di 13 Kabupaten/Kota, dan aplikasi ini akan mulai kita terapkan di tahun 2023,” harapnya.
Aplikasi ini berhasil dilakukan sosialisasi di Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegunungan Arfak. Sedangkan untuk kabupaten/kota lainnya akan dilakukan sosialisasi dan pelatihan pada bulan Oktober dan November tahun 2022.
Sosialisasi dan pelatihan tersebut akan melibatkan 13 Kabupaten/Kota pada bagian Kesra, FKUB, PGGP, MUI dan lainnya.
Eduard mengakui adanya aplikasi ini memudahkan Biro Kesra dan Pemerintah Papua Barat mengetahui proposal yang masuk. “Kedepan masyaraakat tidak lagi berbondong-bondong datang ke kantor Biro Kesra untuk mengajukan proposal, tetapi sudah bisa melalui aplikasi,” katanya.
“Saat ini kita semua sudah berada di era digital dan dengan aplikasi SIAPAH kita bisa meminimalisir terjandinya pendobolan bantuan hibah yang diberikan kepada mereka yang sudah mendapatkannya,” sambung Eduard.(aa)