dr Arnold: Covid Masih Ada, Imunitas Bisa Turun, Itu Alasan Masyarakat Diajak Vaksin Booster

0
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat dr. Arnoldus Tiniap. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Pemberlakukan vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat dan syarat perjalanan akan diterapkan. Dan itu merupakan kebijakan yang harus ditegakkan, karena booster penting untuk memastikan kekebalan pada tubuh.
Pandemi Covid-19 yang terus bermutasi dari  Omicron dengan mendeteksi adanya subvarian baru Omicron  BA.4 dan BA.5, namun sekarang ini ada lagi varian baru yang lebih ganas.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap saat ditemui klikpapua.com , Rabu (13/7/2022).
Menurutnya, masyarakat diajak untuk melakukan vaksinasi  booster untuk syarat perjalanan, bukan hanya itu vaksin booster itu penguat imunitas yang sudah mulai menurun. Dari penilaian kadar imunitas yang diperiksa para ahli ternyata  dalam waktu 6 bulan atau satu tahun imunitas bisa menurun, maka di beberapa negara mereka sudah melakukan vaksinasi keempat kali, sedangkan untuk di wilayah Indonesia masih menganjurkan untuk vaksinasi ketiga, dan masyarakat wilayah Papua Barat harus menerima itu untuk melindungi kita semua.
dr Arnold menyampaikan untuk Covid-19 varian baru, Provinsi Papua Barat sampai saat ini belum mengirimkan sampel untuk dilakukan pemeriksaan sub varian umicron tersebut.
Dimana untuk memeriksa Whole Genome Sequencing (WGS) di Papua hanya terdapat alatnya di Provinsi Papua. “Kita di Manokwari kita sudah punya alat itu, tapi kita belum memiliki teknisi yang tinggal membawa aplikasinya dan beberapa alat tambahan,” tandasnya.
Dikatakan dr Arnold, pandemi sampai saat ini belum berakhir, dan secara internasional WHO juga belum mencabut status pandemi, sehingga dengan kondisi tersebut dua hal yang terpenting yakni tetap memperhatikan protokol kesehatan dan tetap melakukan vaksinasi.
“Kadang kala untuk protokol kesehatan ini kita masih sulit untuk memaksakan masyarakat untuk tidak berkerumun dan menggunakan masker, tapi kita harus punya kesadaran untuk melakukan vaksinasi,” katanya.
“Jadi meskipun secara fisik kita memproteksi dari luar tidak bisa, tapi diharapkan melakukan vaksinasi, karena kalau dilihat dari 34 provinsi, Papua Barat termasuk yang paling rendah dalam melakukan vaksinasi,” sambungnya.
Lanjut dr.Arnold berharap, masyarakat mau dengar-dengaran, karena jika tidak akan membawa kerugian akibat dari kelalaian kita sendiri. “Oleh sebab itu mari kita sama-sama dorong masyarakat kita untuk terus lebih meningkatkan vaksinasi baik itu tahap pertama, kedua dan ketiga,” ajak dr Arnold. (aa)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.