MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Anggota DPR RI Perwakilan Papua Barat, Cheroline Chrisye Makalew, menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama mahasiswa Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) di Manokwari pada Selasa (26/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat jiwa kebangsaan generasi muda, sosialisasi 4 Pilar MPR RI itu meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika disampaikan oleh Rektor UNCRI, Prof. Dr. Roberth K.R. Hammar.
Anggota Fraksi Partai NasDem ini, menjelaskan bahwa sebagai anggota MPR RI, ia memiliki kewajiban kelembagaan untuk mensosialisasikan 4 Pilar MPR RI kepada berbagai elemen masyarakat, termasuk generasi muda di daerah pemilihannya.
Dalam sambutannya, Cheroline menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, baik dari aspek sosial, politik, budaya, hingga dampak globalisasi.
“Maraknya isu SARA, gerakan separatis, dan meningkatnya kasus-kasus intoleransi menjadi ancaman nyata bagi persatuan dan kedaulatan bangsa,” ujarnya.
Ia berharap sosialisasi ini mampu menggali nilai-nilai dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang memiliki pemahaman, kesadaran, dan komitmen terhadap nilai-nilai dasar negara,” harap Cheroline.
Rektor UNCRI, Prof. Dr. Roberth K.R. Hammar, dalam paparannya menjelaskan bahwa 4 Pilar MPR RI merupakan fondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“4 Pilar tersebut meliputi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara,” jelasnya.
Prof. Hammar juga membahas tantangan kebangsaan yang dihadapi, baik dari sisi internal maupun eksternal.
Menurut Prof. Hammar, tantangan internal mencakup lemahnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama, munculnya pemahaman agama yang sempit, fanatisme kedaerahan, serta kurangnya penghargaan terhadap kebhinekaan.
“Selain itu, kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku, serta lemahnya penegakan hukum, juga menjadi tantangan serius yang harus dihadapi,” tambahnya.
Sementara itu, tantangan eksternal meliputi pengaruh globalisasi yang semakin meluas, persaingan antarbangsa yang semakin tajam, dan meningkatnya intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional.
“Tantangan eksternal lainnya adalah makin kuatnya pengaruh kapitalisme global terhadap kebijakan negara,” tuturnya.
Melalui sosialisasi ini, Cheroline dan pihak UNCRI berharap mahasiswa UNCRI, khususnya dari Fakultas Ekonomi dan Hukum, dapat semakin menanamkan jiwa kebangsaan.
“Mahasiswa diharapkan lebih kritis dalam menerima pengaruh budaya asing dan memiliki semangat kebangsaan yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan,” pungkas Cheroline. (mel)