
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengusulkan penguatan peran dan posisi strategis Kabupaten Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat.
Usulan tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja Bupati dan Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) se-Papua Barat di Gedung PKK Papua Barat, Rabu (23/4/2025).
Dalam forum itu, Bupati Hermus menegaskan bahwa Manokwari memiliki fungsi penting tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai simpul konektivitas sosial, budaya, dan ekonomi di Tanah Papua.
“Sebagai ibu kota provinsi, Manokwari harus mendapat perhatian khusus dalam perencanaan pembangunan jangka menengah. Diperlukan dukungan program, regulasi, dan bantuan keuangan agar peran strategisnya dapat dioptimalkan,” ujar Hermus.
Ia menyampaikan bahwa penyusunan RPJMD Manokwari tahun 2025–2030 menghadapi sejumlah tantangan, antara lain tingginya angka kemiskinan, ketimpangan sosial, keterbatasan infrastruktur, serta kualitas sumber daya manusia yang belum merata.
Hermus juga mengusulkan sejumlah langkah konkret, seperti sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam penataan ibu kota.
Salah satu usulannya adalah perubahan nama Bandar Udara Rendani menjadi Bandar Udara Ottow Geissler sebagai simbol penguatan identitas Papua Barat.
Selain itu, Bupati Hermus mendorong pengembangan ekonomi hijau melalui program replanting komoditas unggulan seperti kelapa sawit, kopi, dan kakao.
Ia juga meminta agar pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) Otonomi Khusus mempertimbangkan posisi Manokwari sebagai pusat pemerintahan provinsi.
“Manokwari perlu mendapatkan dukungan dalam penyelesaian Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan pembangunan infrastruktur strategis sebagai upaya menata wilayah dan mendorong pemekaran daerah otonom baru,” tambahnya. (dra)