MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Tim Rukyatul Hilal Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Papua Barat mengikuti pemantauan hilal penentuan 1 Ramadan 1445 hijriah, Minggu (10/3/2024) sore di Pantai Undi, SP 7 Distrik Masni.
Hadir dalam kegiatan pemantauan tersebut Ketua Pengadilan Agama Papua Barat, Kepala Bidang Haji dan Binmas Islam Kanwil Papua Barat mewakili Kakankemenag, Ketua Pengadilan Agama Manokwari, Ketua MUI Papua Barat, Manokwari, Pimpinan Pondok Pesantren Salafiah SP 3 Prafi, Kepala Kantor Kemenag Manokwari, Kepala KUA Masni, Kepala KUA Warmare, dan beberapa pimpinan ormas Islam diantaranya Ketua DPW LDII Papua Barat, Suroto.
Kegiatan rukhyatul hilal untuk penentuan 1 ramadhan 1445 H ini digelar oleh Kantor Kementerian Agama di 134 titik lokasi diseluruh Indonesia dan untuk Provinsi Papua Barat dipusatkan di Pantai Masni SP 7 Kabupaten Manokwari, Kasuari Valley Beach Resort Kota Sorong Papua Barat Daya dan Kampus STAI Al-Mahdi Kabupaten Fakfak.
KH Abdul Kholiq Bukhori mewakili Ketua MUI Papua Barat, berpesan bahwa dalam kehidupan moderasi baik sesama agama maupun yang berbeda bisa sama-sama mengedepankan kebersamaan sebagaimana visi misi Papua Barat yaitu satu tungku tiga batu, kita sama-sama kembangkan agar menjadi pionir atau pelopor persatuan untuk dunia.
H.Azis Hagemur, Kabid Haji dan Binmas Islam Kemenag Papua Barat mengingatkan tentang pentingnya kerjasama untuk menciptakan keharmonisan umat beragama, salah satunya dengan upaya “Gemar Papeda” Gerakan Masyarakat Papua Penuh Damai dengan meningkatkan pelayanan sosial di masyarakat.
Arahan teknis terkait pemantauan hilal disampaikan oleh Muhammad Syauky Dasy, Ketua Pengadilan Agama Manokwari.
Suroto, Katua DPW LDII Papua Barat dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/3/2024) menjelaskan, keikutsertaan tim hilal DPW LDII Papua Barat ini selain sesuai undangan dari Kepala Kantor Kemenag Papua Barat juga merupakan bagian dari komitmen LDII untuk bangsa, dimana pemantauan hilal ini merupakan titik awal bagi umat muslim dalam melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan.
Untuk itu beberapa waktu lalu telah dikirimkan 2 peserta sebagai tenaga teknis dari Papua Barat untuk mengikuti pelatihan hisab dan rukyat yang merupakan angkatan III selama 2 hari di Pondok Minhajuurosyidin Jakarta Timur dan sekaligus membawa alat teropong yang dibayai secara swadaya oleh warga LDII sendiri. (rls)