Berhasil di Pegaf, Kopi Arabika Varietas S 795 Ingin Dikembangkan di Manokwari

0
Peneliti Agrokliman dan Koordinator Program di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ( BPTP) Papua Barat, Aser Rouw. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Peneliti Agrokliman dan Koordinator Program di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ( BPTP) Papua Barat, Aser Rouw, mengatakan, kopi yang dikembangkan di Papua Barat, khususnya di Kabupaten Manokwari merupakan kopi bersertifikat, dengan jenis Kopi Arabika Varietas S 795.
Ini disampaikan Aser Rouw saat ditemui di halaman kantor Bupati Manokwari, Selasa ( 16/03/2021). Menurutnya, sejak tahun 2018 pihaknya sudah memproduksi kopi bersertifikat dan ditanam diseputaran Anggi dan Anggigida yang sementara menjadi daerah pengembangan kopi.
“Tugas kami hanya untuk memproduksi benih yang bersertifikat standar bermutu, perkembangan selanjutnya akan dikoordinasikan dengan daerah (dinas pertanian) mereka yang punya wilayah dan yang punya petani. Tugas mereka bagaimana bening yang bersertifikat ini dikembangkan di masyarakat petani,” tutur Aser.
Pada tahun 2018 pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Pegaf bersama LSM. Dan 20 ribu tanamam kopi ditanam di Anggi. “Kalau ditanya berapa hektar polanya di Anggi karena kondisi lahannya seperti itu dengan pola sisipan tidak dengan pola hamparan, satu keluarga bisa punya 20-30 pohon yang bisa di tanam di halaman bisa juga di kebunnya,” katanya.
Mengapa demikian, karena memang kondisi fisik lahan di Anggi seperti itu. “Jadi tanaman sayuran hortinya juga harus tetap ada disitu, itu yang kita lakukan,” ungkap dia. Selama satu setengah tahun, lanjut Aser, tanaman kopi itu mulai berbuah dan sedang diupayakan untuk diproduksi, ada sekitar 9 ribu benih kopi Arabika varietas bersertifikat yang akan diproduksi.
“Benih kopi yang kami hasilkan ini rencananya akan kami dorong juga ke Mokwan daerah yang masuk Manokwari, maka itu kami koordinasikan dengan Bupati Manokwari untuk bagaimana nanti sinergi kami dengan Bapedda dan kemudian dinas pertanian untuk bagaimana mempersiapkan petaninya, karena benih akan kami siapkan secara bermutu, dengan pola itu kita kembangkan di masyarakat,” tuturnya.
Kenapa kopi? Menurut Aser, karena provinsi ini sudah mencanangkan diri sebagai provinsi berkelanjutan, basisnya adalah ekonomi hijau, pilihan komoditasnya adalah kopi, kakao, kelapa dalam, pala, itu yang harus didorong. “Karena itu yang bisa menjadi basis ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Ditambahkan Aser, juga akan berkonsentrasi untuk agropolitan di Sidey. Untuk agropolitan sebenarnya sudah berjalan. “Kami akan menopang teman-teman dari Bapedda dan dinas dari sisi inovasi teknologi, contohnya kami beberapa waktu lalu mendukung bagaimana biaya produksi VCO, kami juga mendukung bagaimana produksi briket yang baik dari kelapa dalam. Kami juga mendukung bagaimana nanti kalau dia mau replenting atau  rehabelitasi tanaman kakao yang ada dengan klon-klon kakao yang unggul itulah yang nanti kami lakukan,” pungkasnya.(aa)

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.