KAIMANA,KLIKPAPUA.com- Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani, menyebut peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 sebagai momentum refleksi dan evaluasi terhadap upaya perlindungan hak-hak anak, khususnya di wilayah Papua Barat.
“Hari Anak Nasional menjadi bagian dari permenungan sekaligus evaluasi, sejauh mana hak-hak anak Indonesia, khususnya di Papua Barat, dapat terlindungi dan diperjuangkan oleh pemerintah daerah,” ujar Lakotani dalam sambutannya pada puncak perayaan HAN ke-41 di Kaimana, Rabu (23/7/2025).
Lakotani menegaskan pentingnya memastikan anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal serta mendapatkan hak-haknya secara layak.
Ia mengatakan, pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas dan beasiswa pendidikan bagi anak-anak di Papua Barat yang ingin melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.
“Pemerintah sudah siapkan peluangnya. Tinggal bagaimana anak-anak kita bisa memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Selain itu, lanjut Lakotani, sejumlah regulasi juga telah disiapkan untuk melindungi dan menjaga hak-hak anak.
Salah satunya melalui program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah pusat, sebagai solusi bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa mengenyam pendidikan.
Ia juga menyinggung program unggulan Pemerintah Provinsi Papua Barat, yakni Papua Barat Cerdas, yang diinisiasi oleh Gubernur Dominggus Mandacan sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah itu.
“Ini adalah komitmen Gubernur Papua Barat untuk menyiapkan generasi muda yang cerdas, mandiri, berakhlak, dan siap melanjutkan pembangunan di Papua Barat,” tutupnya. (lau)
