KAIMANA,KLIKPAPUA.com– Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Pendidikan menggelar sosialisasi penerimaan mahasiswa afirmasi pendidikan tinggi (Adik) tahun 2023 di Kaimana, Rabu (7/6/2023).
Adapun sosialisasi tersebut berkaitan dengan program beasiswa yang diperuntukan bagi orang asli Papua (OAP).
Kepala Seksi Penyelenggaraan Tugas dan Bantuan Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Astrid Siwalette kepada wartawan menuturkan, program beasiswa afirmasi pendidikan tinggi merupakan program pemerintah pusat yang diturunkan ke tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di Papua.
Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat lanjutnya, hanya sebatas memfasilitasi dan melakukan sosialisasi, sementara tahapan proses penerimaan akan diberikan kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota.
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dalam proses ini, akan melakukan penerimaan pendaftaran calon mahasiswa, untuk selanjutnya data calon mahasiswa akan dikirim melalui aplikasi ke Pusat Riset dan Teknologi (Puslapdik) Kementerian Pendidikan.
Dari Puslapdik, diteruskan ke pihak perguruan tinggi untuk diseleksi dan menetapkan jumlah kuota calon mahasiswa afirmasi pendidikan tinggi yang akan diterima.
Ditanya terkait jumlah kuota baik provinsi maupun kabupaten, kata dia sampai saat ini belum ada informasi. Namun setiap kabupaten/kota diberikan kewenangan untuk melakukan penerimaan calon mahasiswa dengan kuota sebanyak 100 orang.
Dijelaskan, pendaftaran calon mahasiswa afirmasi pendidikan tinggi ini terbagi ke dalam 3 kategori, pertama; kedua orang tua asli Papua, kedua; salah satu orang tua asli Papua, ketiga; non Papua yang lahir besar di papua.
“Untuk kategori ketiga, kebijakan dikembalikan kepada pemerintah daerah, karena program beasiswa afirmasi pendidikan tinggi ini hanya dikhususkan untuk orang asli Papua,” tegasnya.
Astrid berharap, setelah mendengarkan sosialisasi ini, seluruh siswa-siswi orang asli Papua, segera mendaftarkan diri karena ada kemudahan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Ini merupakan program keberpihakan bagi orang asli Papua yang tinggal di daerah terpencil, tertinggal dan daerah perbatasan,” imbuhnya.(iw)
