KAIMANA,KLIKPAPUA.com- Journalism Fellowship (JFC) 2025 resmi dibuka oleh Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, dalam acara Kick Off yang digelar di Karawaci, Tangerang, Banten, Jumat (11/4/2025).
Program ini menjadi bagian dari upaya memperkuat peran jurnalis dalam mendukung kualitas pendidikan di Indonesia. Program ini diikuti 16 wartawan terpilih dari seluruh Indonesia termasuk Papua Barat.
Dalam sambutannya, Ninik Rahayu menekankan pentingnya kolaborasi antara insan pers, pegiat media, dan pihak-pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Ia menyebut, peran wartawan sangat strategis dalam membentuk opini publik yang konstruktif, termasuk dalam isu-isu pendidikan.
“Kolaborasi ini penting agar media tidak hanya menjalankan fungsi kontrol, tapi juga menjadi bagian dari solusi. Pendidikan adalah kunci masa depan bangsa, dan wartawan memiliki peran penting dalam menyuarakan hal itu,” ujar Ninik.
Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan sektor Corporate Social Responsibility (CSR) dalam mendukung pelatihan dan peningkatan kapasitas wartawan, bukan semata-mata karena kewajiban hukum, tetapi sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap pembangunan SDM.
“CSR yang terlibat di sini adalah mereka yang benar-benar paham bahwa peningkatan kualitas jurnalisme juga berdampak pada kualitas pendidikan masyarakat,” tambahnya.
JFC 2025 dirancang untuk memperkuat kemampuan jurnalistik peserta dalam menghasilkan produk berita yang mendalam, berimbang, dan mendukung agenda pendidikan nasional.
Pelatihan ini juga mengajak wartawan untuk lebih konsisten dalam mengangkat isu-isu pendidikan dari berbagai daerah.
“Saya sangat mengapresiasi dedikasi semua pihak yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan program ini. Harapannya, dari pelatihan ini lahir karya-karya jurnalistik yang mencerdaskan masyarakat,” tutur Ninik.
Ia menegaskan, melalui JFC 2025, masyarakat diharapkan mendapatkan akses informasi yang lebih akurat, berkualitas, dan berperspektif pendidikan.
“Tujuan akhirnya adalah terpenuhinya hak masyarakat atas informasi, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan. Karena informasi yang baik akan melahirkan keputusan dan kebijakan yang juga baik,” pungkasnya. (lau)