MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat, pada September 2022 terjadi inflasi sebesar 1,02 persen dengan indek harga konsumen (IHK) 112,12.
Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia, pada komferensi pers Senin (3/10/2022) di aula BPS Papua Barat melaporkan, Tingkat inflasi tahun kalender (September 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 3,55 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) sebesar 4,96 persen.
Dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi yakni Manokwari deflasi 0,64 persen dan Timika sebesar 0,59 persen dan IHK 113,87, sementara kota Sorong Inflasi 1,49 persen.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi yang mengalami inflasi sebesar 1,87 persen dengan IHK 114,45 dan inflasi terendah terjadi di Kota Merauke yang mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dengan IHK 109,49,” kata Maritje.
Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Manokwari yang mengalami deflasi sebesar 0,64 persen dengan IHK 113,97 dan deflasi terendah terjadi di Kota Timika dengan deflasi sebesar 0,59 persen dan IHK 113,87.
“Inflasi gabungan dua kota IHK di Provinsi Papua Barat terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran yakni kelompok transportasi 6,25 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 1,21 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,19 persen,” terangnya
Pada klompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,83 persen kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,50 persen.
Kelompok kesehatan 0,43 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,32 persen kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,20 persen dan kelompok pendidikan 0,11 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,03 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,04 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (September 2022 terhadap Desember 2021) terjadi inflasi sebesar 3,55 persen.
Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) terjadi inflasi sebesar 4,96 persen.
Disebutkan juga, Inflasi gabungan dua kota IHK di Provinsi Papua Barat pada September 2022 turut andil pada inflasi adalah terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks pada beberapa kelompok pengeluaran yakni kelompok transportasi 0,76 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,05 persen, kelompok perawatan pribadi dan lainya 0,07 persen.
Maritje Merinci terdapat lima komoditas terbesar turut andil pada deflasi di Manokwari yakni angkutan udara -0,76 persen, toma -0,35 persen, cabai rawit -0,24 persen, bawanh merah -0,09 persen dan sirih -0,08 persen.
Berbeda dengan Kota Sorong, deflasi disumbang oleh komoditas bawang merah sebesar -0,25 persen, tomat -0,19 persen dan minya goreng -0,13 persen, serta angkutan udara 0-,10 persen.
“Bensin di Manokwari menyumbang inflasi sebesar 0,54 persen, ikan cakalang 0,29 persen, begitu juga Kota Sorong Bensin meyumbang inflasi 0,61 persen,” tukasnya. (dra)