JAKARTA,KLIKPAPUA.com–Insan pers dan BNPB harus membangun sinergi dalam rangka penanggulangan Covid-19 di Indonesia. Pers harus jadi garda terdepan, terutama dalam mengedukasi publik.
“Pers dituntut bukan hanya menghasilkan informasi. Tapi knowledge (pengetahuan) yang menghasilkan kesadaran warga untuk tetap memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19,” kata Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh dalam pertemuan Program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) angkatan ketiga, Senin (10/5/2021).
Menurut Nuh, Covid belum selesai. Munculnya varian-varian baru adalah tantangan bagi semua elemen. Jurnalis tidak cukup hanya memberitakan. Namun ada pengetahuan yang disampaikan kepada publik, sehingga muncul kesadaran dari warga. “Harus punya trik sendiri dalam menulis, sehingga memiliki dampak luar biasa bagi kesadaran Covid,” kata Nuh.
Nuh juga meminta jurnalis terus belajar dalam memberikan edukasi bagi pembaca. Sehingga ada dampak positif dari berita yang dibuat.”Tidak hanya urusan Covid yang disampaikan ke publik tapi dampak dari wabah baik kesehatan, perekonomian dan lainnya. Bahwa pandemi ini musuh bersama yang harus kita basmi bersama-sama pula,” sebut Nuh.
Nuh mengingatkan bahwa tanggungjawab jurnalis sangat komplet. Jurnalis juga harus bisa memberi teladan bagi warga selama peliputan dan mempraktikkan dalam kehidupan. “Agar tulisan yang dihasilkan benar benar memberi edukasi bagi publik. Terutama dalam melawan Covid ini,” imbuhnya. (red)