MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat terjadi deflasi sebesar 0,67 persen secara tahunan (year on year/yoy) di wilayah Papua Barat pada Juni 2025.
Sebaliknya, Provinsi Papua Barat Daya mengalami inflasi tahunan sebesar 0,50 persen.
Hal ini disampaikan Kepala BPS Papua Barat, Merry, saat merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) yang berlangsung di Aula Kantor BPS Papua Barat, Selasa (1/7/2025).
Menurut Merry, deflasi tahunan di Papua Barat disebabkan oleh turunnya harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil penurunan sebesar 1,41 persen.
“Komoditas utama penyumbang deflasi di kelompok ini antara lain Tomat, Cabai Rawit, Bawang Putih dan Kangkung,” kata Merry
Sedangkan secara bulanan (month to month/mtm), Papua Barat mengalami inflasi sebesar 0,58 persen, berbalik arah dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu yang mencatatkan deflasi.
Kelompok penyumbang utama inflasi bulanan adalah kelompok transportasi dengan andil sebesar 0,29 persen. Komoditas yang paling memengaruhi adalah tarif angkutan udara dan sepeda motor.
Selain itu, komoditas lain yang menyumbang inflasi bulanan antara lain, ikan cakalang 0,35 persen, tomat 0,07 persen, sawi hijau 0,05 persen dan ikan asap 0,03 persen.
Sedangkan komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi bulanan meliputi, Cabai rawit -0,08 persen, bensin -0,05 persen, Ikan kakap merah -0,05 persen, Kangkung -0,05 persen dan Bawang putih -0,04 persen
Sementara itu, di Provinsi Papua Barat Daya, terjadi inflasi baik secara tahunan maupun bulanan, masing-masing sebesar 0,50 persen dan 0,42 persen.
Inflasi bulanan Papua Barat Daya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,42 persen.
”Komoditas utama penyumbangnya antara lain ikan tuna, beras, ikan momar dan ikan cakalang,” ujar Merry
Untuk inflasi tahunan, penyumbang utamanya adalah kelompok transportasi, dengan andil sebesar 0,38 persen.
Komoditas yang memengaruhi inflasi tahunan di kelompok ini mencakup, tarif angkutan udara, tarif parkir dan harga sepeda motor.
Merry menambahkan bahwa perubahan harga yang cukup tajam, khususnya pada komoditas bahan pangan dan transportasi, menjadi perhatian utama dalam menjaga kestabilan inflasi ke depan. (dra)