KLIKPAPUA- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka buta aksara tahun 2018 di Kabupaten Teluk Bintuni masih menyentuh pada kisaran angka 2,53 persen.
Kepala BPS Teluk Bintuni melalui Kepala Seksi Sosial, Hamzah mengatakan jika dilihat dari jumlah penduduk, ada sekitar 1.100 lebih usia 15 tahun ke atas yang masih buta huruf.
“Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, sebesar 4,05% penduduk usia 15 tahun ke atas adalah perempuan dan 1,34% adalah laki-laki,” katanya saat ditemui di Kantor BPS Teluk Bintuni, Distrik Bintuni, pekan lalu.
Menurut Hamzah, rendahnya minat bersekolah khususnya bagi kaum perempuan menjadikan program pendidikan gratis yang sudah diterapkan oleh pemda setempat seolah menjadi kurang regresif. Hal ini terlihat dari persentase perempuan buta aksara yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Pasalnya, permasalahan ini juga dapat dilihat dari angka partisipasi sekolah (APS) perempuan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki.
Untuk usia 7 – 12 tahun APS perempuan lebih rendah 2,03% dibanding laki-laki dan usia 13 – 15 tahun APS perempuan lebih rendah 5,8% dari laki-laki. Dimana usia tersebut merupakan usia emas pengenalan huruf dalam dunia pendidikan.
Dia mengatakan sosialisasi pentingnya bersekolah kepada generasi muda harus terus ditingkatkan. Selain bertujuan untuk mengikis angka buta aksara yang juga merupakan warisan dari generasi tua, sosialisasi yang intens juga akan berdampak terhadap tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
“Perubahan paradigma berpikir para orang tua yang dulu lebih menekankan anak laki-laki untuk membantu perekonomian keluarga serta image yang melekat terhadap anak perempuan bahwa perempuan adalah calon ibu yang tugasnya hanya mengurus rumah tangga saja juga akan terwujud,” pungkasnya. (at)