MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wachid, membantah adanya larangan bagi Bhayangkari untuk mengunjungi Riah Tarigan, istri Iptu Tomi Marbun, yang hilang dalam tugas.
Ia menegaskan bahwa pihaknya justru telah mengupayakan dukungan psikologis bagi keluarga Iptu Tomi, termasuk dengan mengirim tim psikologi dari Polda Papua Barat.
“Terkait Bhayangkari Polres Bintuni, sejak ada informasi tentang hilangnya Iptu Tomi, saya meminta Wakapolres dan Bhayangkari untuk menyampaikan langsung kepada yang bersangkutan,” ujar AKBP Choiruddin, kemarin.
Ia juga meminta Ketua Bhayangkari Cabang Teluk Bintuni untuk memberikan dukungan kemanusiaan secara intensif kepada Riah Tarigan.
Selain itu, tim psikolog dari Polda Papua Barat turut dikerahkan guna memberikan pendampingan mental.
“Saya meminta istri saya dan Bhayangkari untuk terus memberikan dukungan setiap hari. Polda juga menurunkan tim psikologi agar bisa membantu secara profesional,” tambahnya.
AKBP Choiruddin menepis tudingan bahwa ia melarang atau bahkan mengancam anggota yang ingin mengunjungi Riah Tarigan.
“Tidak ada larangan. Saya pastikan tidak ada perintah dari saya untuk melarang anggota mengunjungi istri Iptu Tomi,” tegasnya.
Ia juga mengklarifikasi tudingan terkait pembatalan helikopter yang disebut-sebut dilakukan oleh pihak kepolisian. Menurutnya, pembatalan tersebut merupakan keputusan pihak penyedia layanan helikopter, bukan Polres Teluk Bintuni.
“Soal helikopter yang dibatalkan, itu murni keputusan perusahaan penyewaan. Kami tidak pernah berkomunikasi dengan mereka. Saya tahu daerah itu masuk zona merah, dan helikopter sipil memang tidak bisa serta tidak mau terbang ke sana,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa pihaknya bahkan telah membantu menyelesaikan pembayaran sisa biaya penggunaan helikopter oleh keluarga sebesar Rp179 juta. (mel)