MANOKWARI,KLIKPAPUA.com – Dalam upaya memperkuat pengawasan partisipatif pada Pilkada serentak 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua Barat menggelar media gathering bersama media massa pada Kamis (21/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan membangun kolaborasi strategis antara Bawaslu dan media massa untuk menyampaikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
Kepala Bagian Penanganan dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Papua Barat, Fredrik Abidondifu, menjelaskan media memiliki peran penting dalam proses demokrasi, terutama dalam menyampaikan informasi yang tepat dan berimbang.
“Dengan pemberitaan yang akurat dan berimbang, publik dapat memahami tahapan proses dan pengawasan Pemilu dengan lebih baik,” ujarnya.
Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem informasi yang sehat serta mendukung integritas Pilkada.
Koordinator Divisi Pencegahan, Peran Masyarakat, dan Humas Bawaslu Papua Barat, Menahen J. Sabarofek, mengatakan tahapan kampanye yang akan berakhir pada 23 November 2024, pukul 23.59 WIT. Setelahnya, masa tenang akan dimulai, di mana segala bentuk aktivitas kampanye dilarang.
“Selama masa tenang, Bawaslu dari tingkat provinsi hingga distrik akan melakukan patroli pengawasan secara berjenjang untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan hingga hari pemungutan suara,” jelas Menahen.
Ia juga menegaskan bahwa dalam mekanisme pengawasan pelanggaran, masyarakat memiliki ruang untuk berperan aktif melalui dua jalur.
Pertama, laporan langsung dari masyarakat yang menemukan dugaan pelanggaran. Kedua, temuan dari media massa yang menjadi sumber awal bagi Bawaslu untuk menelusuri potensi pelanggaran.
“Informasi awal dari media massa akan ditindaklanjuti melalui proses penelusuran. Jika ditemukan dugaan pelanggaran, Bawaslu akan mengambil langkah penindakan sesuai prosedur,” tambahnya.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Barat, Bustam, yang turut memberikan materi dalam kegiatan ini, menyoroti pentingnya peran media dalam edukasi Pilkada 2024.
Dikatakan Bustam, parameter keberhasilan Pilkada salah satunya adalah peningkatan partisipasi pemilih, terutama generasi muda atau pemilih pemula.
“Harapannya, Pilkada dapat dikenang sebagai pesta demokrasi yang indah,” kata Bustam.
Ia juga menegaskan bahwa kebebasan pers harus diimbangi dengan tanggung jawab terhadap karya jurnalistik yang dihasilkan. (dra)