MANOKWARI, KLIKPAPUA.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat, tingkat indeks harga konsumen (IHK) mengalami penurunan atau terjadi deflasi secara bulanan (month to month/mtm) sebesar 0,59 persen pada Oktober 2024.
Kepala BPS Papua Barat, Merry, mengatakan, deflasi itu dipicu oleh komoditas makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil sebesar 0,56 persen.
“Di Papua Barat terjadi deflasi secara bulanan atau month to month sebesar 0,59 persen, inflasi tahun ke tahun atau year on year (yoy) sebesar 2,05 persen dan inflasi tahun kalender atau year to date sebesar 1,42 persen,” ujarnya, Jumat (1/11/2024) di aula kantor BPS Papua Barat.
Merry mengatakan, deflasi pada Oktober ini juga terjadi di Papua Barat Daya sebesar 0,15 persen, inflasi yoy sebesar 2 persen.
“Untuk deflasi pada Oktober 2024 Papua Barat lebih tinggi dibandingkan September 2024. Namun, berbanding terbalik dengan Oktober 2023 yang terjadi inflasi dan merupakan deflasi ketiga pada tahun 2024,” kata Merry
Lebih lanjut Merry menyebut, komoditas penyumbang inflasi Oktober ini diantaranya, ikan ekor kuning 0,34 persen, tomat 0,17 persen, ikan selar 0,13 persen, tarif angkutan udara 0,09 persen dan ikan kakap merah 0,06 persen.
Sementara komoditas penyumbang deflasi bulanan diantaranya, ikan cakalang -057 persen, ikan tuna -0,20 persen, udang basah -0,16 persen, bensin -0,14 persen dan kangkung -0,11 persen.
“di Papua Barat Daya terjadi deflasi bulan Oktober 2024 sebesar 0,15 persen, berbanding terbalik dengan bulan sebelumnya yang terjadi inflasi,” ujarnya. (dra)