BINTUNI,KLIKPAPUA.com— Kepala pemerintahan adat suku Sebyar, Kabupaten Teluk Bintuni, H. Jamaludin Iribaram, mengatakan, bahwa seorang pemimpin harus bisa dipercaya dan menjaga amanah dari rakyat, sehingga segala kebijakan harus mengedepankan kemaslahatan masyarakat.
Demikian hal ini diungkapkannya saat diwawancarai sejumlah awak media, disela – sela pelaksanaan acara doa syukuran, bersama para simpatisan, relawan dan sahabat YO-JOIN, bertempat di kediaman Joko Lingara, Jlr 2. Kampung Argosigemerai, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Rabu (4/9/2024) malam.
Kata dia, pemimpin yang beriman dan amanah, akan memberikan rasa aman bagi rakyat dan lingkungannya. Selain itu, kepercayaan publik terhadap para pemimpinnya menjadi sangat penting. Kepercayaan publik juga merupakan salah satu fakor pendukung dalam keberlangsungan pembangunan didaerah dapat tercapai dan terjangkau pemerataannya.
“Saya sebagai orangtua berpesan, agar kepada mereka berdua (Yohanis Manibuy – Joko Lingara), bisa menjaga amanah rakyat dengan baik. Kemudian amanah itu dijaga dalam bentuk kepercayaan untuk siap melayani, dan mampu memberikan pandangan kepada Rakyat melalui pengelolaan program – program prioritas yang harus betul – betul menyentuh Masyarakat,” kata Jamaluddin Iribaram.
“Sebagai orang tua saya akan kawal dan tetap akan tegur jikalau mereka berdua (Yohanis – Joko) tidak bekerja dengan baik. Karena mereka dua ini adalah cucu saya. Sehingga pesan saya, mereka harus banyak belajar dan mencari tahu dari para pendahulu atau orang tua yang dianggap bisa memberikan masukan dan pandangan yang baik. Intinya, dalam kepimpinan mereka berdua kelak, harus mampu membawa perubahan,”ujarnya.
Jamaluddin, yang juga merupakan mantan Kepala Disnakertrans Teluk Bintuni ini menambahkan, bahwa seorang pemimpin harus konsisten menjalankan amanah, sehingga tidak melenceng dan melukai harapan rakyat.
Dalam konteks pemenangan pemilukada, Jamaludin yang merupakan salah satu figur orangtua dari wilayah suku Sebyar ini menyerukan agar semua pihak, yaitu sukarelawan dan partai pendukung, harus bekerja keras untuk memenangkan pasangan calon kepala daerah, Yohanis Manibuy – Joko Lingara di Pilkada Teluk Bintuni 2024, karena tidak ada takdir yang datang tiba-tiba tanpa kerja keras atau usaha.
Sebab jika dikehendaki terpilih, dipundak kepimpinan mereka akan banyak hal baru yang harus sesegera mungkin bisa disesuaikan dan dipelajari dalam tata kelola pemerintahan yang benar.
“Mereka berdua ini kelak kalau terpilih maka ada sebuah proses pembelajaran yang harua segera mereka berdua secara kompak mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. Karena soal kompetensi, beliau berdua ini adalah tokoh politik. Karena menjadi seseorang yang paham akan birokrat pemerintahan tentu ada hal – hal yang harus mampu disimak dan dilakukan secara tepat sesuai perencanaan dan regulasi, agar bisa berjalan baik,”imbuh Jamaluddin.
Sembari mengharapkan, agar sebagai putra – putra anak – anak asli Teluk Bintuni 7 suku, maka sudah tentu Yohanis Manibuy – Joko Lingara harus bisa membuktikan bahwa sebagai anak – anak tujuh suku mereka bisa membawa perubahan bagi negerinya.
“Ingat, Jangan sekali – kali menghilangkan Amanah. Karena dalam sosok Pemimpin harus bisa menjaga Amanah itu, ini pesan saya sebagai orang tua kepada kedua cucu saya juga,”pesannya.
“Saya melihat mereka berdua ini sudah tidak asing lagi untuk kalangan Masyarakat di Kabupaten Teluk Bintuni. Perlu diingat, bahwa sebagai pemimpin yaitu Bupati dan Wakil Bupati, adalah seperti sepasang suami istri, kompak dalam menjalankan roda pemerintahan secara bijak dan rasional, agar semua keterjangkauan dan pemerataan pelayanan kepada masyarakat bisa dijangkau,”sambungnya.
Jamaluddin juga menegaskan, selain amanah, kepada Yohanis Manibuy – Joko Lingara harus mampu memahami dengan baik secara umum poin – poin fungsi pelayanan pemerintah kepada Masyarakat.
Yaitu, harus mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat, sinkroninasi regulasi dalam program oembangunan, dan pelayanan bagi masyarakat yang harus diperhatikan. Mengingat, kondisi daerah saat ini, Teluk Bintuni masih dikategorikan sebagai salah satu kabupaten atau daerah yang mengalami kemiskinan ekstrem dan stunting.
“Ini sesuatu hal yang perlu dikerjakan dengan kebersamaan, dan manajemen kepimpinan ini harus diatur dengan baik dan mampu dilaksanakan. Karena tentu kalau mereka berdua ini terpilih, ada sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) yang mesti segera diselesaikan dan hal ini merupakan hal yang krusial dan paling besar di hadapi. Diantaranya, adalah kemiskinan tinggi, kemiskinan ekstrim dan stunting, yang harus mendapatkan penanganan serius. Intinya ditangan mereka berdua kelak, harus bisa turun sekian persen,”ucap Jamaluddin.
“Ini persoalan yang amat mulia namun berat, jikalau tidak mampu dilaksanakan secara bijak. Ini persoalan luar biasa. Maka sudah tentu, jika mereka berdua ini terpilih, proses untuk penyesuaian dan pembenahan harus bisa dikerjakan secara cermat dan tepat. Karena sangat aneh, didaerah yang terbilang cukup kaya namun didalamnya masih tinggi kemiskinan ekstrim. Hal ini mestinya tidak boleh terjadi, mengingat kalau kita Bintuni dengan potensi kekayaan alam berupa (Minyak dan Gas) bisa memberi makan dunia, kenapa tidak bisa lebih memperhatikan masyarakat kita ?,”cetusnya. (adv)