MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Papua Barat mendorong program Sistem Administrasi dan Informasi Kampung (SAIK) di 7 kabupaten di Provinsi Papua Barat, dengan mempersiapkan kader SAIK untuk pembangunan berbasis data.
Kepala Dinas DPMK Papua Barat, Legius Wanimbo mengatakan, SAIK pembangunan Papua Barat berbasis data sangat dibutuhkan.
”Data valid harus dari kampung. Ada anak anak di kampung kita berdayakan. Otsus itu pemberdayaan dan keberpihakan, mereka mengawal kampung berbasis data,” kata Legius saat diwawancara klikpapua.com, Jumat.
Menurutnya, target pembangunan ada di kampung. Ini penting dibentuk kader di setiap kampung,untuk mendata agar bisa dipastikan alokasi anggaran ke kampung benar-benar bisa tercapai, untuk kepentingan masyarakat.
“Sehingga kesejahteraan masyarakat bisa tercapai, program pemerintah benar-benar bisa dirasakan langsung masyarakat di kampung,” ujarnya.
Ia mengatakan, program SAIK di Kabupaten Bintuni non progres, tinggal Kabupaten Pengunungan Arfak yang lagi didorong pelatihan kadernya. Hanya Setber dilatih lagi.
Tahun ini,lanjut dia, setelah APBD P diturunkan akan dilakukan pelatihan para kader. Terkait jaringan, sudah dipasang Visat oleh Dukcapil untuk pendataan penduduk. Sehingga kader yang disiapkan bisa bekerja dari kampung masing-masing.
“Para kader ini ujung tombak, yang menentukan perubahan di kampung kelihatan maju dan mundurnya tergantung ketersediaan data itu yang dilakukan kader.Ini kita bina, kader dapat bekerja optimal,” katanya.
Ia menjelaskan, koordinasi pemerintah kabupaten terkait program SAIK sudah berjalan. Struktur dasar hukum terbentuk bahkan sudah ada pergub-nya.
“Harmonisasi dilakukan tinggal fasilitasi ke Mendagri, Pergub tentang sistematis administrasi informasi kampung siap ke depan rekrut kader setiap kampung, termasuk kelurahan dan RT,”jelasnya.
Kader di setiap kampung ada bisa update perkembangan dinamika kampung seperti apa. Apalagi era teknologi, data itu berbasis digitalisasi.
“Alokasi dana Otsus siapa terima, siapa stunting, kemiskinan ekstrim, rumah tidak layak harus diperbaiki, itu semua data akan ter-cover program SAIK itu,” tuturnya.
Lanjut dia, program SAIK nantinya akan dicek oleh OPD teknis, mereka menyasar melihat potensi atau profil dari kampung. Profil ini harus diisi para kader.
“Sehingga data itu bisa dipakai seluruh OPD bahkan stakeholder lainnya ketika membutuhkannya, seperti itu,” ucapnya.
Ditambahkan,kader setiap distrik akan dikumpulkan, diberikan pelatihan. “Kalau Manokwari sebenarnya sudah dilatih semua distrik, namum progres data masih belum. Kami akan dorong di perubahan atau pun di tahun depan. Mau tidak suka atau tidak suka data itu menjadi penting. Tanpa data tidak pernah ada perubahan kemajuan kampung. Maju sebuah kampung itu dilihat dari data,” tegasnya. “Sehingga pengelolaan dana Otsus dan sumber dana lain tepat sasaran, bermanfaat untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya. (ar)