KAIMANA,KLIKPAPUA.com – Pemerintah Kabupaten Kaimana melalui Dinas Perikanan kembali menggandeng Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) menyiapkan masterplan perikanan prioritas yang diawali kegiatan Focus Group Discussion (FGD), Jumat (18/11/2022).
FGD penyusunan rencana induk perikanan prioritas ini digelar di Grand Papua Hotel Kaimana melibatkan 40 peserta perwakilan dari 5 Distrik, sejumlah kepala kampung, pelaku usaha perikanan dan UPTD Perikanan wilayah Fakfak-Kaimana.
Hadir dalam kegiatan yang dibuka Kepala Bidang Pengolahan dan Pembinaan Mutu Hasil Perikanan (P2HP) Dinas Perikanan, Herlina Ubery ini, tim FPIK IPB Prof.Dr. Ir. Mulyono S. Baschoro.M.SC dan Dr.Ir. Irzal Efensi M.Si.
Herlina Ubery menjelaskan, masterplan perikanan prioritas merupakan salah satu dokumen yang sangat penting sebagai dasar dalam proses penyusunan perencanaan dan kebijakan bidang perikanan dan kelautan di Kabupaten Kaimana yang nanti akan dilaksanakan oleh Dinas Perikanan.
Penyusunan masterplan perikanan prioritas ini ungkapnya, sudah masuk pada tahap yang akhir sehingga saran dan masukan dari para perserta sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan isi dokumen sehingga pada saat digunakan nanti tidak menimbulkan persoalan.
Herlina juga memberikan apresiasi kepada tim dari FPIK IPB yang sudah menyempatkan diri hadir di Kaimana untuk membantu Pemerintah Daerah dalam menyiapkan rencana induk perikanan prioritas bagi kesejahteraan hidup masyarakat.
Sementara perwakilan FPIK IPB, Mulyono Baschoro pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa berdasarkan data dokumen yang telah disiapkan, ada 2 kegiatan perikanan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Kaimana yakni perikanan budidaya dan penangkapan.
Untuk perikanan budidaya, ada beberapa daerah yang berdasarkan masterplan sudah ditetapkan sebagai kawasan budidaya baik budidaya umum, budidaya ikan kerapu, mutiara, rumput laut maupun jenis budidaya lainnya.
Mulyono mengakui, potensi sumber daya perikanan di Kabupaten Kaimana sangat melimpah, namun belum dioptimalkan pengelolaannya sehingga diharapkan melalui penyusunan masterplan sumber daya yang tersedia bisa dijadikan program prioritas pemerintah daerah.
“Sebagai salah satu wilayah konservasi, ekosistem laut di Kaimana masih dikatakan alami dan belum disentuh atau dirusak oleh perusahan besar. Oleh karenanya pengembangan kedepan bukan hanya perikanan dan budidaya, tetapi juga bisa pada sektor pariwisata,” ujarnya.
Mulyono juga menjelaskan, dalam dokumen masterplan, ada beberapa pembangunan fasilitas perikanan yang kedepannya akan disiapkan oleh pemerintah daera, diantaranya dermaga perikanan, tempat pelelangan ikan (TPI) dan coolstorage sehingga mutu ikan bisa terjaga. Selain itu, masyarakat juga akan diberikan pendampingan dalam melakukan budidaya perikanan. (iw)