MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Salah satu bangunan rumah dinas peninggalan zaman Belanda, dibangun tahun 1957 yang berlokasi di Jalan Kapten Yugoharto Nomor A7 dialihfungsikan menjadi sebuah museum.
Museum Jala Bhakti Fasharkan Manokwari ini diprakarsai Kafasharkan TNI AL Manokwari Kolonel Laut (T) Rahmadi Subagya, dilandasi karena di kota Manokwari hanya terdapat sebuah bangunan museum yakni di Pulau Mansinam.
Dengan mamanfaatkan salah satu bangunan Rumah Dinas yang berbentuk Rumah Panggung dan bangunan ini merupakan peninggalan zaman Belanda, dengan tujuan didirikanya sebuah Museum Jala Bhakti yaitu untuk menjaga serta melestarikan nilai-nilai sejarah serta menggali peran serta TNI AL khususnya Fasharkan (Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan).
“Selain itu juga mengemban misi mengenalkan dan menumbuhkan cinta Bahari dan sejarahnya bagi para pelajar dan Generasi muda yang ada di Kota Manokwari,” kata Kafasharkan, Rabu (20/4/2022)
Dijelaskan, keberadaan Museum Jala Bhakti saat ini masih memerlukan beberapa penyempurnaan baik dari koleksi benda benda sejarah, Ruang Pamer serta bangunan Museum itu sendiri. “Rencana renovasi bangunan Museum Jala Bhakti akan dilaksanakan secara bertahap, untuk tahap pertama membutuhkan dana sekitar Rp. 290.850.000,” sebut Rahmadi
Sasaran yang akan di renovasi dalam tahap pertama ini adalah perbaikan jalan masuk, pembuatan pagar samping kiri dan kanan dan pagar belakang, renovasi ruang pamer dan mengisi benda benda yang mempunyai nilai sejarah, untuk tahap selanjutnya yang akan dilaksanakan adalah pembangunan ruang loby, ruang baca, KM/WC untuk pengunjung dan rehab garasi mobil.
Untuk melengkapi Koleksi benda sejarah, dihimbau kepada Masyarakat yang berada di Kota Manokwari yang ingin berpartisipasi dalam mengisi dan menambah koleksi benda benda sejarah atau informasi yang bernilai sejarah di Museum Jala Bhakti bisa berkoordinasi dengan Fasharkan TNI AL Manokwari.
Dengan beralih fungsinya salah satu Rumdis TNI-AL yang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi menjadi sebuah Museum yang menampilkan sejarah serta bangunan yang bernilai cagar budaya diharapkan bisa memberikan gambaran sejarah, kebanggaan, motivasi yang positif, dan meningkatkan kinerja bagi Prajurit Fasharkan.
Serta mengkomunikasikan sejarah tersebut kepada masyarakat di Manokwari pada umumnya serta menambah wawasan sejarah dan menumbuhkan semangat kejuangan yang tinggi pada generasi muda dan pelajar di Manokwari pada khususnya. (dra)