BINTUNI,KLIKPAPUA.com—Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw berharap status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerahnya bisa berada turun ke level dua.
Hal ini ditegaskan Bupati Petrus Kasihiw saat memberikan arahan dalam pembukaan kegiatan pelatihan Test Lacak Isolasi (TLI) bagi Tenaga Tracer TNI -Polri dan Puskesmas di Gedung Women Child Center (WCC), Kota Bintuni, Rabu (8/9/2021).
Bupati mengungkapkan sampai saat ini, angka kasus COVID- 19 di Teluk Bintuni masih cukup tinggi. Sesuai data Satgas COVID-19 Teluk Bintuni, sebanyak 1.829 orang terkonfirmasi positif COVID -19 dengan kesembuhan 1.731 (94,6%) dan kematian sebanyak 33 orang atau (1,8%). “Dengan pertemuan ini kita punya tujuan yaitu Teluk Bintuni, harus turun ke level 2, laksanakan 3T (Testing, Tracing dan Treetment),” pesan Kasihiw.
Diakuinya sudah beberapa Minggu terakhir ini, angka kasus COVID-19 di Teluk Bintuni mulai melandai, namun masih ada 65 kasus aktif yang berarti masih ada 975-1.300 kontak erat. “Ini yang harus dipantau satu persatu sampai selesai, harus dipastikan kontak erat tersebut betul-betul tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain,” katanya.
Bupati juga mengungkapkan akan menunjuk tig orang sebagai komandan operasi di lapangan, yang melibatkan pejabat dari Polres, Kodim 1806 dan Pemda. “Nanti kita tunjuk 3 orang komandan operasi untuk memantau kegiatan kita, mulai dari polres nanti ada Kabag Ops, pasiter dari Kodim, Pemda staf ahli bupati, yakni Bapak I Wayan Sidia, Ketiganya akan mewakili saya menjadi komandan di lapangan,” kata Kasihiw.
Dalam arahannya Bupati juga menekankan agar jumlah angka vaksinasi harus digenjot naik dan mencapai target yakni sekitar 70 persen dari total jumlah penduduk. Seperti halnya di luar negeri masyarakat sudah tidak lagi menggunakan masker karena angka kasus COVID -19 sudah menurun dan warganya 70 persen telah divaksin.
Untuk mencapai target ini Bupati Kasihiw menegaskan perlunya komitmen bersama. Tanggungjawab besar ini tentu sangat tidak mungkin hanya dibebankan kepada tenaga kesehatan saja. Karena tenaga kesehatan juga harus melakukan pengawasan kepada kasus positif baik yang menjalani isolasi terpusat maupun mandiri dan menjalankan vaksinasi COVID- 19 serta program rutin lainnya.(dr)