MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) wilayah Papua Maluku (Pamalu) mengharapkan dukungan Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam penyediaan vaksin bagi pekerja hulu migas, terutama bagi pekerja proyek Train 3 Tangguh di Teluk Bintuni.
“Karena tanpa vaksinasi, mereka kuatir akan terpapar. Ini untuk menjaga daerah operasional tidak terpapar, sehingga perlu divaksinasi,” ungkap Galih W Agusetiawan, Kepala Humas SKK Migas wilayah Pamalu saat temu jurnalis penutupan kampanye media semester I tahun 2021 secara virtual, Kamis (1/7/2021).
Menurut Galih, pekerja hulu migas di Papua Barat sudah mendapat 3.000 vaksin pada bulan Mei lalu, yang berlangsung di Teluk Bintuni dan Sorong. Namun dari jumlah itu, baru bisa memenuhi 20an persen dari kebutuhan pekerja hulu migas di Papua Barat. “Untuk di Maluku, mungkin karena kegiatan kita belum begitu banyak, dukungannya 60-70 persen pekerja hulu migas sudah tervaksin,” ujarnya.
Pekerjaan proyek Train 3 saat ini sudah di atas 90 persen, meliputi proyek darat dan laut. Proyek laut sudah mendekati 98 persen. Proyek darat yang mengalami kendala, karena membutuhkan crew yang cukup banyak, namun harus terbebas Covid-19. “Jadi kita tidak bisa membawa crewnya secara maksimal ke dalam area proyek. Itu jadi masalahnya,” ungkap Galih.
Proyek yang tersisa ini, lanjut Galih, adalah proyek-proyek strategis atau penentu keberhasilan,yang levelnya semua inspektor. “Mudah-mudahan ada dukungan kembali dari Pemerintah Provinsi Papua Barat. Karena mereka yang vaksin, cukup percaya diri, untuk berani memperbanyak inspeksinya,” tandasnya. (kp1)