PGGP Papua Barat Komitmen Rawat NKRI dan Cegah Paham Teroris-Intoleran

0
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com — Persekutuan Gereja-geraja Papua (PGGP) Papua Barat kembali menyatakan komitmennya merawat NKRI dan mencegah paham terorisme, radikalisme dan intoleransi di Wilayah Provinsi Papua Barat (PB).
Pernyataan ini disampaikan Pendeta Solemen Manufandu M.Th selaku Wakil Ketua PGGP Papua Barat usai menghadiri Rapat Koordinasi dalam Meningkatkan Sinergitas Dalam Upaya Penanggulangan dan Pencegahan Terorisme, Radikalisme dan Intoleransi di Wilayah Provinsi Pabar, di Siwissbel Hotel Manokwari, Selasa (22/06/2021).
Untuk merawat dan mengisi kemerdekaan, kata dia, saat ini yang harus dilakukan bagaimana mencetak generasi orang asli Papua yang mampu bersaing dari segala bidang. “Kami sudah komitmen untuk selalu menyampaikan kepada 53 dedominasi gereja yang ada di bawah wadah PGGP, kita sepakat menolak yang namanya radikalisme dan intoleransi. Kami akan tetap berpegang teguh pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,” ucap Pdt. Manufandu.
Sebagai bukti, ucapnya, jika terjadi sesuatu persoalan di Papua Barat, ketika seorang tokoh agama atau pendeta yang datang menengahi, maka ummat di bawahnya akan mendengar suara dan taat karena pendeta menjadi panutan.
Disinggung terkait kesenjangan sosial yang masih dijadikan isu tertinggi di Tanah Papua khususnya di Papua Barat, ia menjawab bahwa kucuran dana Otsus yang begitu besar semestinya mampu menjawab hal ini. “Bisa kita liat sendiri dengan mata jasmani, bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Papua dan Pabar sangat terburuk atau paling rendah dari provinsi lainnya,” cetus dia. “Ini harus ditangani dengan baik supaya orang Papua itu jangan terpinggirkan terus. OAP itu harus menjadi pemain dalam (Pembangunan) ekonomi dan pemain dalam semuanya,” sambungnya.
Bahkan kata dia, PGGP setiap tiga bulan bertemu dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam hal ini gubernur untuk memberikan masukkan-masukkan. Dan kata dia banyak hal yang telah gubernur jalankan terkait masukkan tersebut. “Masukkan dari kami itu selalu gubernur lakukan. Sudah sinergi sekali dan tinggal dikawal saja,” jelasnya.
Terakhir, ia mengajak sebagai ummat yang beragama untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI dalam mengisi kemerdekaan yang telah dilahirkan oleh para pahlwan bangsa. “Kalau dari MUI berkata buat muslim, nah itu yang harus dilakukan. Begitupun kalau dari kristen, kalau dari PGGP berkata harus dilakukan,” tutur Pendeta Manufandu.
Ketua Muhamadiyah Pabar Dr Mulyadi Djaya dalam sesi tanya jawab pada kegiatan tersebut mengemukakan, bahwa pentingnya pencegahan yang harus dimulai dari hulu tentang kesenjangan ekonomi.  “Saya kira hal-hal mendasar terkait (Kesenjangan sosial,red) ini, harus  diperhatikan baik. Dan pemberdayaan orang asli papua dari segala bidang khususnya di kalangan bawah,” kata Akademisi Universitas Papua tersebut.
Sementara itu, Direktur Binmas Polda Pabar Kombes Pol Bagijo Hadi Kurnijanto, S.I.K menuturkan, bahwa selaku pembina kamtibmas berharap para tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa dan semua elemen untuk ikut berperan mecipkatan daerah yang aman serta kondusif.
“Yang dikatakan teroris adalah kelompok-kelompok kriminal bersenjata yang melakukan teror pembakaran fasilitas kesehatan dan sekolah serta pembunuhan terhadap masyarakat sipil. Tolong diluruskan ke masyarakat kita, kadang sengaja diplintir atau dibolak balik,” terang Kombes Pol Bagijo HK.
Hadir sebagai pembicara dalam Kegiatan tersebut Asisten Intelejen Kodam XVIII Kasuari Kolonel Kav. Urip Prihatno, Kabid Binmas Islam Kemenag Pabar Haji Abdul Aziz Hegemur dan Kasubdit Kewaspadaan Dini Bidang Intelejen Kesbangpol Pabar.
Selain itu, juga hadir Ormas-ormas Keagaman, organisasi kemasyarakatan, kemahasiswaan, HMI, GMKI, GMNI. Kegiatan diakhiri dengan pembacaan deklarasi menolak paham terorisme, radikalisme dan intoleransi serta  penandatanganan pernyataan tersebut.(rls)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.