Mansel Berada di Zona Hijau, SMK Lachairoy Ransiki Sudah Belajar Tatap Muka

0
Guru SMK Lachairoy Ransiki memeriksa suhu tubuh siswa yang hendak masuk ke sekolah. Penerapan protokol kesehatan diperketat.
MANSEL,KLIKPAPUA.COM– Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lachairoy Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan sudah mulai menggelar proses belajar mengajar secara tatap muka. Ini dilakukan karena berada di zona hijau. Dan sudah dijalankan sejak dimulainya proses belajar mengajar untuk tahun ajaran 2020/2021.
Ditemui, Selasa (11/8/2020) Kepala Sekolah Fientce A. Lapian menyampaikan, pemberlakuan proses belajar mengajar di sekolah tetap memperhatikan protokol penanganan Covid-19 sesuai petunjuk pelaksanaan new normal.
“Setiap mau memulai kegiatan semua yang terlibat baik guru maupun siswa harus diukur suhunya terlebih dulu, selanjutnya siswa dibatasi untuk berinteraksi dengan teman-temjannya dengan cara membuat pembatas kursi meja,” katanya.
Proses belajar mengajak di SMK Lachairoy Ransiki.
Disinggung soal komposisi murid baru di sekolah tersebut, Fientce menyampaikan bahwa untuk tahun ajaran 2020-2021 ini ada tiga jurusan yang mereka buka, yakni jurusan administrasi perkantoran, agrobisnis dan holtikultura, dan jurusan tehnik jaringan komputer dan informatika. Untuk jurusan administrasi perkantoran dan jurusan agrobisnis dan holtikultura merupakan jurusan yang sudah lama dibuka.
Sementara untuk jurusan tehnik jaringan komputer dan informatika sendiri merupakan jurusan baru. “Untuk TKJ dan informatika baru kita buka pada tahun 2019 lalu, angatan pertamanya baru kelas 11 tahun ini,” katanya.
Lebih jauh Fientce menyampaikan, fasilitas untuk jurusan baru tersebut sudah cukup lengkap, mereka mendapatkan dukungan 34 komputer (laptop) dari yayasan dan dukungan komputer CPU dari pemda. “Tenaga pengajarnya juga adalah guru yang memang di jurusan teknik jaringan komputer dan informatika, meskipun masih berstatus tenaga honor tapi mereka punya keahlian di bidang tersebut,” tambahnya.
Disampaikan untuk tahun ini, jumlah siswa yang terdaftar di sekolah tersebut ada sebanyak 64 siswa, dari 64 siswa ini 90 persen di antaranya merupakan anak-anak asli Papua.(red)
Editor: BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.