MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Patuh Mansinam Tahun 2020 dipimpin langsung Wakapolda Brigjen Pol Mathius D Fakhiri. Apel gelar pasukan ini merupakan wujud kesiapan Polda Papua Barat dalam menciptakan masyarakat yang tertib, patuh hukum dalam berlalu lintas, serta sebagai sarana untuk konsolidasi dan pengecekan personel beserta kelengkapan sarpras, sebelum melaksanakan tugas di lapangan.
Wakapolda Brigjen Pol Mathius D Fakhiri. mengatakan permasalahan di bidang lalu lintas dewasa ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis. Hal ini sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk, yang memerlukan alat transportasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Kamseltibcar Lantas, merupakan hal yang kompleks dan tidak bisa ditangani oleh polantas sendiri, melainkan sinergitas antar pemangku kepentingan menjadi sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusinya yang harus diterima dan dijalankan oleh semua pihak,” ujar Mathius.
Menurut Mathius pelaksanaan Operasi Patuh Mansinam Tahun 2020 ini berbeda dengan pelaksanaan operasi patuh pada tahun – tahun sebelumnya, karena pelaksanaan operasi patuh tahun ini dilaksanakan dalam situasi pandemi Covid-19. Dan sesuai dengan rencana garis besar operasi, kegiatan yang dilaksanakan adalah mengedepankan giat preemtif, preventif dan persuasif serta humanis.
Dengan maksud untuk mememberikan kesadaran kepada masyarakat terhadap tata tertib dalam berlalu lintas maupun tumbuhnya disiplin masyarakat dalam menerapkan pola adaptasi kebiasaan baru guna memutus rantai penyebaran Covid-19 di Provinsi Papua Barat.
Selain kegiatan bersifat humanis perhatian operasi patuh saat ini juga dititik beratkan pada upaya penurunan titik lokasi kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing (tematik), namun tetap mempedomani protokol kesehatan. Dengan sasaran meliputi segala bentuk potensi gangguan (pg), ambang gangguan (ag), dan gangguan nyata (gn) yang berpotensi menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas serta lokasi penularan Covid-19.
Mathius mengatakan data jumlah kecelakaan lalu lintas operasi patuh mansinam 2019 sebanyak 3 kejadian mengalami penurunan sebanyak 73 % dibandingkan periode tahun 2018. Jumlah korban luka berat operasi patuh mansinam tahun 2019 sebanyak 1 orang dan luka ringan 2 orang.
Sedangkan untuk jumlah pelanggaran lalu lintas operasi patuh mansinam tahun 2019 sejumlah 842 pelanggaran, dengan jumlah tilang sebanyak 75 lembar dan teguran sejumlah 767 teguran.
“Operasi Patuh Mansinam Tahun 2020 ini akan dilaksanakan selama 14 hari, yang dimulai tanggal 23 Juli sampai 5 Agustus 2020, secara serentak di seluruh Indonesia. Sasaran prioritas operasi patuh tahun 2020 di wilayah Polda Papua Barat yaitu pengemudi sepeda motor yang tidak menggunakan helm, menerobos traffic light, mengemudikan kendaraan bermotor dalam keadaan dipengaruhi minuman beralkohol dan anak di bawah umur yang mengendarai kendaraan, “ tambahnya.
“Dengan penindakan sasaran prioritas pelanggaran lalu lintas tersebut maka diharapkan operasi patuh tahun ini dapat menekan angka jumlah korban fatalitas, meminimalisir kemacetan lalu lintas dan terwujudnya kamseltibcarlantas yang mengedepankan preemtif dan preventif guna meningkatkan simpati masyarakat terhadap polantas dalam rangka pencegahan / penularan Covid-19 di jalan,” pungkasnya.(aa)