BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Warga dan pemerintah Kampung Argosigemerai, Distrik Bintuni Timur, memberikan dukungan penuh berupa bantuan kebutuhan sehari – hari bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan keluarganya yang menjalani isolasi mandiri.
Sekretaris Kampung Argosigemerai, Ridwan Manilet, Senin (18/5/2020) mengatakan ada 3 warganya yang telah dinyatakan terpapar positif Covid-19, semuanya satu keluarga tinggal satu rumah, menjalani isolasi mandiri di rumah.
Terkait hal ini pihak pemerintah kampung telah memberikan bantuan kepada keluarga pasien Covid-19, sejak masih status Orang Tanpa Gejala (OTG) atau sebelum hasil pemeriksaan laboratorium dengan sistem real-tim PCR keluar. “Kita memberikan berupa sembako dan apa saja keperluan mereka (pasien positif Covid-19 dan keluarga). Kita berkomunikasi pakai HP (handpone) untuk memenuhi kebutuhan mereka,” katanya saat ditemui di sela – sela pembagian Voucher BLT di Bumdes Kampung Argosigemerai.
Selain itu, kata Ridwan, pihak aparat kampung bersama Bhabinsa, Bhabinkamtibmas juga memberikan sosialisasi arahan dan himbauan di sekitar lokasi zona merah di kampung tersebut. Agar masyarakat memberikan suport dan tidak mengucilkan pasien. “Tidak boleh kucilkan mereka, kita sebagai warga masyarakat keluarga yang tinggalnya dekat pasien terus mendukung memberikan semangat untuk kesembuhan pasien, sehingga keluarga pasien tetap merasa masih dianggap disitu,” ujarnya.
Ridwan menjelaskan setelah ada penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yakni 2 orang sehingga menjadi 3 orang di Kampung Argosigemerai, pihaknya bersama tim medis telah melakukan penelusuran, terhadap warga yang melakukan kontak erat. “Ada beberapa anak muda yang telah melakukan kontak erat dengan pasien, kami sudah meberikan arahkan dan ada surat dari dokter untuk mereka melakukan pemeriksaan, itu ada sekitar 6 orang, dengan dokter kita sudah arahkan untuk periksa kesehatan di RSUD,” katanya lagi.
Dia menambahkan Kampung Argosigemerai juga telah menyiapkan Gedung Posyandu dusun 3, untuk sebagai tempat karantina pasien. Apabila suatu saat pasien positif Covid-19 harus menjalani karantina mandiri tidak serumah bersama keluarga. “Dari awal kita sudah bicara dengan dokter, pemerintah kampung dan ketua – ketua RT. Kami sangat mendukung, agar kedepan pasien Positif Covid-19 tidak lagi di karantina mandiri satu rumah dengan keluarga, sehingga tidak menularkan virus ke anggota keluarga yang lain. Sehingga bisa terjadi pemutusan marai rantai virus ini,” harapnya.
Ia mengungkapkan sosialisasi untuk mengikuti anjuran dari pemerintah juga terus disampaikan kepada warga. Selain pemerintah kampung, kelompok warga, seperti dari ibu- ibu Majelis Taklim kampung dan sejumlah pemuda juga memberikan bantuan kebutuhan sehari – hari keluarga pasien Covid -19. Bantuan yang diberikan berupa mulai dari sembako, minta tanah, uang untuk pulsa listrik, sayur, buah- buahan, makanan berbuka puasa, dan asupan gizi lainnya. (at/bm)