Terendam Akibat Banjir Bandang, PLN Normalkan PLTMH Walesi

0
WAMENA,KLIKPAPUA.com—Intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air di Kali Uwe meluap dan merendam area Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Walesi pada Minggu dini hari, pukul 00.20 WIT. Hal tersebut mengakibatkan 7 (tujuh) unit mesin pembangkit dengan total kapasitas 3,85 MW tergenang air dan lumpur.
Kondisi ini membuat PLTMH Walesi sementara waktu tidak dapat beroperasi dan menyebabkan pasokan listrik untuk wilayah Jayawijaya terganggu. Saat ini, proses penyedotan dan pembersihan air lumpur di area pembangkit sedang dilakukan. “PLN telah berhasil melakukan penyedotan lumpur dan membersihkan 5 unit mesin. Masih tersisa 2 unit mesin yang masih tergenang dan setelah ini, kami akan mengecek untuk memastikan apakah kondisi mesin dapat segera digunakan atau butuh perbaikan di beberapa komponen,” ungkap Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Wamena, Robert Mofu.
Robert menjelaskan dengan beban puncak di Jayawijaya mencapai 6,5 MW, tidak beroperasinya PLTMH Walesi menyebabkan defisit daya sekitar 2 MW. Hal ini memaksa PLN untuk sementara waktu melakukan pemadaman bergilir setiap 12 jam kepada pelanggan. “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan pelanggan akibat gangguan kelistrikan yang terjadi. Kami terus berupaya untuk mempercepat proses perbaikan agar seluruh mesin PLTMH Walesi dapat segera beroperasi kembali,” ucapnya.
Robert menambahkan, pihaknya perlu menyelesaikan proses penyedotan dan pembersihan terlebih dahulu dan melakukan pemeriksaan masing-masing peralatan utk memastikan unit mesin dapat dioperasikan kembali dengan aman. “Mudah mudahan mesin yang habis terendam ini tidak ada yg mengalami kerusakan yang fatal, sehingga penormalan bisa lebih cepat”, tutupnya
Selain disuplai oleh PLTMH Walesi, sistem kelistrikan Jayawijaya juga dipasok oleh PLTD Sinagma kapasitas 3500 kW, PLTMH Sinagma 120 kW serta  PLTD sewa PT Sumberdaya Sewatama, Wamena 2×1000 kW.(rls/kp1)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.